Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela: Mimpi!
Advertisement . Scroll to see content

AS Resmi Cabut Sudan dari Daftar Negara Teroris, PM Hamdok: Kami Terbebas dari Blokade Global

Selasa, 15 Desember 2020 - 09:58:00 WIB
AS Resmi Cabut Sudan dari Daftar Negara Teroris, PM Hamdok: Kami Terbebas dari Blokade Global
Abdalla Hamdok (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KHARTOUM, iNews.id - Amerika Serikat resmi mencabut Sudan dari daftar negara sponsor terorisme terhitung sejak Senin (14/12/2020).

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pencabutan sanksi ini menghilangkan beban yang membebani ekonomi Sudan sejak 1993 dan membatasi kemampuannya. untuk menerima bantuan.

Status baru ini menjadi pendorong bagi otoritas pemeritahan transisi yang mengambil alih kepemimpinan dari Presiden Omar Al Bashir tahun lalu untuk memperbaiki kondisi perekonomian.

Presiden Donald Trump pada Oktober lalu mengatakan akan merehabilitasi Sudan. Setelah itu Kongres AS punya waktu 45 hari untuk meninjau pencabutan status negara sponsor terorisme.

"Pencapaian ini dimungkinkan oleh upaya pemerintah transisi yang dipimpin sipil Sudan untuk memetakan jalan baru dari warisan rezim Bashir serta untuk memenuhi syarat undang-undang dan kebijakan terkait pencabutan," kata Pompeo, dalam pernyataan, dikutip dari Reuters, Selasa (15/12/2020).

Sudan terlibat dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat selama berbulan-bulan dan bersedia membayar 335 juta dolar AS untuk para korban serangan Kedutaan besar AS di Afrika Timur pada 1998. Angka itu jauh lebih tinggi sebagaimana diputuskan pengadilan AS.

Namun, proses untuk melepaskan uang penyelesaian dan memulihkan kekebalan kedaulatan Sudan terhenti di Kongres.

Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok menyambut positif pencabutan status tersebut.

"Kami dibebaskan dari blokade global akibat perilaku rezim yang telah digulingkan," kata Hamdok.

"Pencapaian ini berkontribusi pada reformasi ekonomi, menarik investasi dan pengiriman uang melalui jalur resmi, menciptakan peluang kerja baru bagi kaum muda, dan banyak hal positif lainnya," katanya, menambahkan.

Sudan juga berharap mendapatkan akses ke peralatan medis, energi, transportasi, pendidikan, dan infrastruktur.

Amerika Serikat pada 1993 memasukkan Sudan sebagai daftar negara teroris dan menuduh rezim Bashir menyembunyikan kelompok-kelompok militan, termasuk Al Qaeda, Hamas dan Hizbullah. Status itu memutus Sudan dari bantuan keuangan dan investasi serta dari sistem perbankan global.

Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan, AS akan membantu Sudan untuk mendapatkan pembiayaan dari lembaga pinjaman internasional dan merundingkan keringanan utang luar negeri 60 miliar dolar AS.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut