Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kebanjiran Air Limbah, Ratusan Dokumen Mesir Kuno Perpustakaan Louvre Rusak
Advertisement . Scroll to see content

Australia dan AS Kerja Sama Bikin Kapal Selam Nuklir, Prancis: Kami Ditusuk dari Belakang

Jumat, 17 September 2021 - 13:21:00 WIB
Australia dan AS Kerja Sama Bikin Kapal Selam Nuklir, Prancis: Kami Ditusuk dari Belakang
Jean Yves Le Drian menyebut Australia menikam Prancis dari belakang terkait kerja sama kapal selam nuklir dengan Amerika Serikat (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

PARIS, iNews.id - Kerja sama pembuatan kapal selam bertenaga nuklir antara Amerika Serikat, Inggris, dan Australia membuat berang Prancis. Menteri Luar Negeri Prancis Jean Yves Le Drian bahkan menyebut Australia menikam dari belakang.

Ketiga negara pada Rabu lalu menyepakati kemitraan keamanan Indo-Pasifik di mana AS dan Inggris akan membagi teknologi kepada Australia untuk membuat kapal selam bertenaga nuklir.

Kemarahan ini merupakan puncak setelah Australia menolak kesepakatan pengadaan kapal selam nuklir dengan Prancis sebelumnya.

"Ini benar-benar menusuk dari belakang. Kami telah membangun hubungan kepercayaan dengan Australia, kepercayaan ini telah dikhianati," kata Le Drian, kepada radio France Info, seperti dilaporkan kembali AFP, Jumat (17/9/2021).

"Saya sangat marah dan pahit hari ini. Ini bukan perlakuan yang pantas antara sesama sekutu," katanya, seraya melanjutkan Australia harus memberikan penjelasan soal keputusannya menghentikan kontrak.

Bukan cuma terhadap Australia, Le Drian juga menumpahkan kemarahan kepada Presiden AS Joe Biden. Perilaku Biden, kata dia, mengingatkannya kepada Donald Trump, yakni membuat Eropa kesal karena kerap memnbuat keputusan tidak terduga.

"Keputusan sepihak, tiba-tiba, dan tak terduga ini sangat mengingatkan apa yang dilakukan Trump," ujarnya.

Sebelumnya Gedung Putih menjelaskan, para pejabat AS telah mengadakan pembicaraan tingkat tinggi dengan Prancis sebelum mengumumkan kontrak baru dengan Australia. Namun juru bicara Kedutaan Besar Prancis di Washington DC mengaku tidak ada konsultasi apa pun soal kesepakatan itu.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut