Australia Larang Medsos untuk Remaja Bulan Depan, Platform Bisa Didenda Rp544 Miliar
Deteksi Usia dengan Teknologi AI
Dalam praktiknya, perusahaan media sosial akan menggunakan perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk memperkirakan usia pengguna. Sistem ini akan menebak usia berdasarkan pola interaksi pengguna, seperti frekuensi memberi “like” atau cara berkomentar, alih-alih mengandalkan input tanggal lahir yang mudah dimanipulasi.
Meski begitu, sistem ini menimbulkan kekhawatiran terkait akurasi dan privasi data pengguna. Pemerhati teknologi memperingatkan, penggunaan algoritma prediktif semacam itu berisiko menimbulkan kesalahan identifikasi dan pengumpulan data yang berlebihan.
Raksasa Teknologi Pilih Bungkam
Sejauh ini, Meta, Snapchat, TikTok, dan Google, selaku pemilik YouTube, belum memberikan komentar resmi atas kebijakan tersebut. Dalam sidang parlemen Australia pada Oktober lalu, semua perusahaan kecuali Google menyatakan akan mematuhi aturan dan mulai menghubungi pengguna remaja untuk menginformasikan perubahan kebijakan.
Pemerintah Australia menegaskan larangan ini akan menjadi “uji coba sosial” yang dapat menjadi model bagi negara-negara lain. Bila kebijakan ini berhasil menekan dampak buruk media sosial terhadap anak muda, Australia berpotensi menjadi pelopor global dalam perlindungan digital bagi generasi muda.
Editor: Anton Suhartono