Ba'asyir Bebas: Media Australia Mengecam Keras, Korban Bom Bali Kecewa
Masa Depan Hubungan Australia dan Indonesia
Sementara itu, Indonesia Institute, lembaga kajian Indonesia yang berbasis di Perth, Australia Barat, menilai keputusan Presiden Jokowi memiliki alasan politik dan hukum.
"Ini menjadi kesempatan politik bagi Jokowi yang sangat sadar pentingnya mendapatkan suara dari golongan konservatif, hal sama juga terjadi di Australia," ujar Presiden Indonesia Institute, Ross Taylor.
"Sementara secara hukum, Ba'asyir sudah memenuhi syarat untuk dibebaskan lebih awal, seperti pada kasus Schapelle Corby," tambah Ross, saat dihubungi ABC News Indonesia.
Namun menurut Ross, saat mengambil keputusan membebaskan Ba'asyir, Jokowi tidak menganggapnya sebagai sebuah masalah bagi Australia.
"Dalam era kepemimpinannya, hubungan Australia tidaklah dalam benaknya dan tidak relevan," jelas Ross.