Balas Houthi, Koalisi Saudi Serang Kota Sana'a Yaman

SANA’A, iNews.id – Koalisi negara-negara Arab pimpinan Saudi di Yaman melancarkan serangan terhadap dua sasaran di Ibu Kota Sana’a yang dikuasai kelompok pemberontak Syiah Houthi, Sabtu (12/9/2020) pagi.

Menurut laporan Reuters, Koalisi Saudi melancarkan sembilan serangan udara di kamp teknik militer dan markas besar aparat keamanan nasional. Juru bicara Tentara Yaman, Waddah al-Debeish mengatakan, pasukan koalisi menargetkan pertemuan para pemimpin tingkat tinggi Houthi di kamp tersebut.

Baca Juga

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Akan Kunjungi China untuk Pertama Kalinya

Pengeboman di kota Sana’a relatif jarang terjadi sejak September 2019, ketika Arab Saudi meluncurkan pembicaraan tak langsung dengan Gerakan Houthi yang berpihak pada Iran.

Arab Saudi dan Houthi telah berperang sejak 2015. Konflik tersebut telah menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di Jazirah Arab.

Baca Juga

Arab Saudi Dilaporkan Tangkapi Ulama, Salah Satunya Qari Terkenal Syekh Basfar

Serangan pada Sabtu ini terjadi setelah kelompok Houthi mengaku telah menyerang “sasaran penting” di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, Kamis (10/9/2020) lalu, menggunakan rudal balistik dan pesawat tak berawak.

Koalisi Arab tidak mengonfirmasi serangan terhadap Riyadh itu. Akan tetapi, mereka mengatakan telah mencegat dan menghancurkan sejumlah rudal balistik dan pesawat nirawak peledak yang diluncurkan ke arah Saudi, Kamis.

Baca Juga

Arab Saudi Sebut Milisi Houthi dan Iran Teroris bagi Komunitas Internasional

TV al-Masirah yang dikelola Houthi mengatakan, enam serangan ditujukan ke kamp teknik militer, Sabtu ini.

Houthi mengambil alih Kota Sana’a dan sebagian besar kota lainnya di Yaman pada 2014, setelah menggulingkan pemerintah Abdurabbuh Mansour Hadi yang didukung Saudi. Koalisi Arab yang didukung Barat dan dipimpin Arab Saudi lantas turun tangan untuk mencoba mengembalikan Hadi ke tampuk kekuasaannya.

Perang di Yaman telah menewaskan sedikitnya 100.000 jiwa. Belum ada jalan keluar yang dicapai para pihak yang terlibat selama bertahun-tahun berlangsungnya perang itu.

Editor: Ahmad Islamy Jamil