Balon Mata-Mata China Lintasi Wilayah AS, Joe Biden Disalahkan
Sebelumnya, pesawat tempur militer Amerika Serikat (AS) menembak jatuh balon mata-mata yang diduga milik China saat melayang di lepas pantai Carolina Selatan, Sabtu (4/2/2023) dengan satu rudal. Jet tempur F-22 dari Pangkalan Angkatan Udara Langley di Virginia menembak target pukul 14:39 waktu setempat.
Seorang pejabat senior militer AS mengatakan beberapa pesawat tempur dan pesawat pengisi bahan bakar terlibat dalam misi tersebut. Jet tempur F-22 menggunakan satu rudal udara-ke-udara supersonik AIM-9X, pencari panas untuk menghancurkan target.
Seorang fotografer Reuters yang menyaksikan penembakan itu mengatakan, aliran serangan datang dari jet dan mengenai balon, tetapi tidak ada ledakan. Balon itu mulai jatuh.
Penembakan terjadi tak lama setelah pemerintah AS memerintahkan penghentian penerbangan masuk dan keluar dari tiga bandara South Carolina. Kketiga bandara tersebut yakni, Wilmington, Myrtle Beach dan Charleston.
Langkah itu diambil sebagai upaya keamanan nasional yang dirahasiakan. Penerbangan telah kembali dilanjutkan pada Sabtu sore.
Balon itu pertama kali memasuki wilayah udara AS pada 28 Januari sebelum pindah ke wilayah udara Kanada pada Senin 30 Januari. Benda itu kembali masuk ke wilayah udara AS pada 31 Januari.
Setelah melintasi daratan AS, balon itu tidak kembali ke perairan terbuka, membuat penembakan menjadi sulit. Pejabat tidak secara terbuka mengungkapkan keberadaan balon tersebut di atas AS hingga Kamis (2/2/2023).
Editor: Umaya Khusniah