TEKNAF, iNews.id - Penjaga pantai Bangladesh mencegat sebuah kapal kayu yang mengangkut 119 pengungsi Rohingya menuju Malaysia. Kapal dicegat ketika nyaris tenggelam.
Menurut para pejabat, ini merupakan yang terbaru dalam serentetan insiden perdagangan manusia pada tahun ini.
Daftar Negara dengan Militer Terkuat di Dunia 2025, Indonesia Nomor 13 Unggul atas Israel
Hampir satu juta orang Rohingya tinggal di kamp-kamp kumuh di dekat perbatasan Bangladesh dan Myanmar. Banyak dari mereka melarikan diri setelah pembantaian militer yang brutal di negara bagian Rakhine dimulai pada 2017.
Dengan minimnya peluang mendapat pekerjaan dan pendidikan di kamp-kamp, ribuan orang berupaya melarikan diri ke negara-negara lain seperti Malaysia dan Thailand.
Bangladesh Putus Jaringan Telepon Seluler di Kamp-Kamp Rohingya
Dilaporkan AFP, Jumat (15/11/2019), kapal itu ditemukan di Teluk Benggala, tak jauh dari pantai pulau Saint Martin di selatan Bangladesh. Kapal ditemukan karena ada informasi dari nelayan, menurut juru bicara penjaga pantai Saiful Islam, kepada AFP.
"Kami menemukan bahwa kapal itu kemasukan air karena kegagalan mesin," kata Islam.
PBB: Militer Myanmar Berniat Musnahkan Muslim Rohingya
"Kapal itu akan tenggelam. Jika kami tidak sampai di sana pada waktunya, kapal akan tenggelam."
Islam mengatakan, ada 119 orang di dalam kapal kayu yang menuju Malaysia itu, termasuk 58 perempuan dan 14 anak-anak.
Jumlah itu merupakan yang tertinggi dari beberapa kasus warga Rohingya ditemukan dalam kapal di laut sepanjang tahun ini.
Editor: Nathania Riris Michico
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku