Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Tanzania, 47 Orang Tewas

DAR ES SALAM, iNews.id - Sebanyak 47 orang tewas dan 85 lainnya terluka akibat banjir bandang dan tanah longsor di utara Tanzania. Korban jiwa diperkirakan terus bertambah karena masih ada warga yang hilang.

Melansir dari Arab News, Senin (4/12/2023),  banjir itu terjadi di Kota Katesh sekitar 300 kilometer dari ibu kota.

Baca Juga

Anomali Ahmed al-Sharaa: Dulu Teroris Bernilai Rp116 Miliar, Sekarang Dijamu Trump di Gedung Putih

“Hingga malam ini, jumlah kematian mencapai 47 dan 85 orang terluka,” kata Pejabat Tanzania Queen Sendiga.

Jumlah kematian kemungkinan akan meningkat. Banyak jalan tidak bisa dilewati karena banjir dahsyat itu.

Baca Juga

Banjir Rendam 4 Desa di Purbalingga akibat Luapan Sungai Klawing dan Gringsing

Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan mengirimkan rasa belasungkawa dan telah menerjunkan tim SAR ke lokasi.

Setelah mengalami kekeringan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Afrika Timur telah dilanda hujan lebat dan banjir selama berbulan-bulan yang terkait dengan fenomena cuaca El Nino. Hujan deras tersebut telah mengungsi lebih dari satu juta orang di Somalia dan menewaskan ratusan orang.

Baca Juga

11 Korban Banjir Bandang di Humbahas Belum Ditemukan, 200 Orang Mengungsi

Pada bulan Mei, hujan deras menyebabkan banjir dan tanah longsor yang menghancurkan di Rwanda dan menewaskan setidaknya 130 orang.
El Nino merupakan pola cuaca yang terjadi secara alami yang berasal dari Samudera Pasifik dan menyebabkan peningkatan suhu global, membawa kekeringan di beberapa daerah dan hujan deras di tempat lain.

Para ilmuwan memperkirakan efek terburuk El Nino saat ini akan terasa pada akhir tahun 2023 dan tahun depan.
Antara Oktober 1997 dan Januari 1998, banjir dahsyat yang diperparah oleh hujan deras El Nino menyebabkan lebih dari 6.000 kematian di lima negara di wilayah tersebut.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq