Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Raja Charles Sampaikan Duka Cita untuk Korban Banjir di Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Bank dan Gereja Inggris Minta Maaf atas Perbudakan di Masa Lalu

Jumat, 19 Juni 2020 - 10:07:00 WIB
Bank dan Gereja Inggris Minta Maaf atas Perbudakan di Masa Lalu
Gedung Bank Inggris di Kota London (ilustrasi). (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

Bank Inggris berjanji akan menghapus gambar-gambar yang menampilkan para mantan eksekutif yang terlibat dengan perdagangan budak itu.

Penelitian UCL berfokus pada catatan perinci tentang sekitar 47.000 orang yang terlibat dalam perdagangan budak di masa silam. Orang-orang itu menerima total kompensasi sebesar 20 juta pound sterling (setara lebih dari 2 miliar pound sterling hari ini) ketika perbudakan dihapuskan oleh Pemerintah Inggris pada 1833.

Demonstrasi antirasial yang dimotori gerakan Black Lives Matter telah meledak di berbagai penjuru dunia, menyusul pembunuhan pria berkulit hitam, George Floyd, oleh polisi AS. Tren tersebut juga memicu peninjauan kembali mengenai peran sentral Inggris dalam perdagangan budak.

Dalam demonstrasi di Kota Bristol baru-baru ini, para pengunjuk rasa menggulingkan patung tugu yang menampilkan sosok pedagang budak Edward Colston. Pada Rabu (17/6/2020) lalu, Oriel College di Universitas Oxford juga memutuskan untuk membongkar patung Cecil Rhodes, tokoh utama dalam sejarah penjajahan Inggris di Afrika Selatan.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut