Bantai Puluhan Anjing dan Kucing untuk Diambil Dagingnya, Suami Istri Ditangkap
Polisi menemukan racun sianida dan alat yang digunakan pasangan itu untuk membantai sedikitnya 30 anjing dan kucing di sebuah rumah sewaan mereka. Keduanya lalu mengaku menangkap anjing dan kucing di beberapa kawasan di Thanh Hoa, membunuh mereka, dan berniat untuk menjual daging hewan-hewan malang itu ke provinsi lain.
Kelompok perlindungan hewan internasional secara intensif mendesak Pemerintah Vietnam untuk melarang konsumsi daging anjing dan kucing. Akan tetapi, elite penguasa di Hanoi menolak permintaan. Bahkan, bisnis jual beli daging dua jenis hewan itu di Vietnam tetap menguntungkan sejauh ini.
Menurut Four Paws, sekitar 30 juta anjing dibunuh untuk diambil dagingnya setiap tahun di Asia, termasuk Vietnam, China, dan Kamboja. Sementara, jumlah kucing yang dibunuh untuk memenuhi kerakusan manusia tidak diketahui persis jumlahnya, tetapi kemungkinan mencapai jutaan, kata LSM itu.
Pada 2018, Pemerintah Kota Hanoi pernah mendesak warga mereka agar mengurangi makan daging anjing. Pejabat di negara itu mengatakan, hidangan daging anjing bakal merusak citra kota itu dan berisiko menyebarkan rabies.
Ada beberapa peternakan daging anjing dan kucing di Vietnam, dan banyak hewan yang ditangkap secara ilegal di negara itu.
Cara hewan-hewan itu dibunuh pun sering kali sadis dan brutal, kata para aktivis. Pencurian kucing dan anjing dalam negeri di Vietnam sampai hari ini terus berlanjut, meskipun pihak berwenang telah melakukan banyak penangkapan terhadap pelaku dalam beberapa tahun terakhir.
Editor: Ahmad Islamy Jamil