Batalkan Deklarasi Damai dengan Kamboja, Thailand Tak Takut Ancaman Sanksi Trump
Risiko Konflik Meningkat
Keputusan Thailand membatalkan deklarasi damai praktis menutup pintu bagi upaya rekonsiliasi jangka pendek. Para analis memperingatkan tanpa kerangka negosiasi resmi, risiko eskalasi militer kembali menguat.
Terlebih, Kamboja menyatakan tetap berkomitmen pada jalur diplomasi, namun kini berada dalam posisi sulit setelah Thailand memilih menarik diri dari kesepakatan yang sebelumnya menjadi dasar upaya meredakan ketegangan.
Absennya mediator internasional memperlemah peluang tercapainya solusi damai, membuat masa depan stabilitas regional berada dalam ketidakpastian.
Konflik Memasuki Babak Baru
Dengan Thailand secara terbuka menantang ancaman Trump dan membatalkan deklarasi damai, konflik perbatasan Thailand-Kamboja memasuki fase yang lebih kompleks. Sikap keras Bangkok mengindikasikan bahwa strategi yang ditempuh ke depan akan lebih didorong oleh kepentingan domestik dan kalkulasi militer ketimbang tekanan eksternal.
Dalam situasi yang terus memanas ini, komunitas internasional menanti apakah kedua negara dapat mencegah krisis berkembang menjadi konflik bersenjata yang lebih luas tanpa adanya mediator yang dipercaya kedua pihak.
Editor: Anton Suhartono