Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Spesifikasi Roket PHL-03, Senjata Buatan China Dipakai Kamboja Bombardir Thailand
Advertisement . Scroll to see content

Batalkan Deklarasi Damai dengan Kamboja, Thailand Tak Takut Ancaman Sanksi Trump

Selasa, 09 Desember 2025 - 13:05:00 WIB
Batalkan Deklarasi Damai dengan Kamboja, Thailand Tak Takut Ancaman Sanksi Trump
Anutin Charnvirakul membatalkan sepihak Deklarasi Damai dengan Kamboja (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

BANGKOK, iNews.id - Ketegangan Thailand-Kamboja kembali memuncak setelah Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul menyatakan Deklarasi Damai yang sebelumnya ditandatangani bersama Phnom Penh dianggap “batal demi hukum”. 

Keputusan ini bukan sekadar pembatalan dokumen diplomatik, tapi sinyal jelas bahwa Thailand siap menempuh jalur yang lebih keras meski berpotensi berhadapan dengan tekanan Amerika Serikat (AS).

Bangkok menegaskan tidak hanya meninggalkan deklarasi tersebut, tapi juga menolak seluruh proses negosiasi yang pernah dirintis Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Dengan kata lain, Thailand mencabut sepenuhnya legitimasi kedua tokoh itu sebagai mediator.

Thailand Menantang Tekanan Internasional

Anutin menegaskan negaranya tidak lagi mengakui deklarasi damai maupun mekanisme perundingan yang menyertainya. Dia menutup semua jalur negosiasi dengan Kamboja dan menyebut konflik tersebut sebagai urusan bilateral yang tidak memerlukan campur tangan pihak mana pun.

Lebih jauh, Anutin secara lantang menepis ancaman Trump yang sebelumnya menyebut kemungkinan pengenaan tarif ekonomi terhadap Thailand jika Bangkok keluar dari proses perdamaian yang difasilitasi Washington.

“Thailand akan bertindak sesuai kepentingan nasionalnya, bukan berdasarkan tekanan pihak luar,” ujarnya, menegaskan pemerintahannya tidak gentar meski berpotensi berhadapan dengan kebijakan sanksi AS.

Sikap berani tersebut menunjukkan bahwa Thailand kini siap mengambil risiko diplomatik dan ekonomi demi mempertahankan posisi strategisnya dalam sengketa perbatasan yang kembali membara.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut