Bayi Meninggal Setelah Diberi Gas Tertawa oleh Dokter, Dikira Oksigen
Kepergian korban sangat memukul Sonya dan suami, Youssef. Bahkan 5 tahun setelah kejadian, mereka masih rutin mendatangi kamar korban untuk menengok ranjangnya.
"Saya pulang dan melihat kamarnya, tidak ada bayi. Saya masuk (rumah sakit) dengan tangan kosong mengira akan menggendong bayi yang baru lahir, tapi tidak," kata Sonya yang juga sudah memiliki tiga anak.
Laporan mengungkap, beberapa pekan sebelum kematian John, bayi lain juga mengalami kerusakan otak permanen setelah secara tidak sengaja diberi gas tertawa di ruang operasi yang sama.
Gas tertawa sebenarnya lazim digunakan dalam dunia medis, termasuk persalinan. Gunanya untuk mengurangi sakit pada ibu yang melahirkan. Namun pemberiannya harus sesuai takaran karena bisa berakibat buruk jika salah dosis.
Editor: Anton Suhartono