Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Tikus Berkeliaran di Ruang NICU Rumah Sakit, 2 Bayi Meninggal
Advertisement . Scroll to see content

Bayi Meninggal Setelah Diberi Gas Tertawa oleh Dokter, Dikira Oksigen

Selasa, 13 Juli 2021 - 15:17:00 WIB
Bayi Meninggal Setelah Diberi Gas Tertawa oleh Dokter, Dikira Oksigen
Bayi yang baru saja dilahirkan meninggal setelah dokter secara tak sengaja memberinya gas tertawa, seharusnya oksigen (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

SYDNEY, iNews.id - Bayi yang baru saja dilahirkan di Australia meninggal dunia akibat kesalahan yang sebenarnya tak perlu terjadi. Bocah laki-laki bernama John Ghanem itu seharusnya mendapat oksigen, namun malah diberi gas tertawa sehingga meninggal 1 jam setelah lahir.

Dikutip dari News.com.au, dokter secara tidak sengaja memberikan gas tertawa atau nitrogen oksida ke tubuh John. Hasil pemeriksaan mengungkap, ada kesalahan pemasangan yang tidak disadari petugas medis saat itu.

Peristiwa ini terjadi di ruang operasi Rumah Sakit Bankstown-Lidcombe, Sydney, pada 13 Juli 2016, namun kasusnya baru diungkap belakangan ini.

Kesalahan pemberian oksigen terungkap setelah seorang dokter mengamati ada kejanggalan pada bayi. Dia mendapati kondisi John mirip seperti anak laki-laki yang sebelumnya meninggal setelah mendapatkan nitrogen oksida.

Pengadilan Koroner Lidcombe mengungkap, dokter kandungan memutuskan untuk melakukan operasi Caesar darurat terhadap ibu korban, Sonya. Setelah persalinan, bayi dibaringkan di unit resusitasi karena lehernya terlilit tali pusar, sehingga tidak bisa bernapas dengan normal.

Dokter kemudian memasangkan masker pada bocah itu untuk memompa udara ke paru-paru, namun bayi tetap tidak merespons. Mereka lalu menghubungkan masker tersebut ke saluran gas berlabel oksigen. Tidak lama kemudian bayi meninggal, upaya penyelamatan termasuk pemberian napas buatan dan suntikan adrenalin gagal memulihkan kondisinya.

Kepergian korban sangat memukul Sonya dan suami, Youssef. Bahkan 5 tahun setelah kejadian, mereka masih rutin mendatangi kamar korban untuk menengok ranjangnya.

"Saya pulang dan melihat kamarnya, tidak ada bayi. Saya masuk (rumah sakit) dengan tangan kosong mengira akan menggendong bayi yang baru lahir, tapi tidak," kata Sonya yang juga sudah memiliki tiga anak.

Laporan mengungkap, beberapa pekan sebelum kematian John, bayi lain juga mengalami kerusakan otak permanen setelah secara tidak sengaja diberi gas tertawa di ruang operasi yang sama.

Gas tertawa sebenarnya lazim digunakan dalam dunia medis, termasuk persalinan. Gunanya untuk mengurangi sakit pada ibu yang melahirkan. Namun pemberiannya harus sesuai takaran karena bisa berakibat buruk jika salah dosis.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut