Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Terbelah terkait Kemenangan Zohran Mamdani sebagai Wali Kota New York
Advertisement . Scroll to see content

Beijing Tuding AS Besar-besarkan Isu Ancaman China di Panggung Internasional

Jumat, 27 Mei 2022 - 15:47:00 WIB
Beijing Tuding AS Besar-besarkan Isu Ancaman China di Panggung Internasional
Ilustrasi hubungan China dan AS. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id – Pernyataan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, yang menyebut China sebagai tantangan bagi tatanan dunia, menuai reaksi dari Beijing. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, meminta Washington DC agar tidak membesar-besarkan isu “ancaman China” di panggung internasional. 

“Pihak AS mengatakan bahwa China adalah tantangan jangka panjang paling serius bagi tatanan dunia, ini adalah distorsi kebenaran,” kata Wenbin kepada wartawan, Jumat (27/5/2022), seperti dikutip kantor berita Sputnik

“China selalu, sedang dan akan selalu menjadi pembela tatanan internasional,” ujarnya.

Menurut Wenbin, Amerika Serikat telah menyebarkan informasi yang salah dan menghebohkan soal “ancaman China”. Tujuan Washington DC adalah untuk mencegah pembangunan China terus tumbuh sebagai negara maju.

Dalam pidatonya di Universitas George Washington di Washington DC pada Kamis (26/5/2022), Blinken mengatakan bahwa China adalah satu-satunya negara di dunia yang memiliki niat dan kemampuan untuk merombak kembali tatanan internasional yang ada. Blinken pun menilai Beijing sebagai tantangan jangka panjang paling serius bagi dunia.

“Visi Beijing akan menjauhkan kita dari nilai-nilai universal yang telah menopang begitu banyak kemajuan dunia selama 75 tahun terakhir,” klaim Blinken.

Dalam kesempatan itu, Blinken menegaskan kembali bahwa pemerintahan AS di bawah Presiden Joe Biden tetap berkomitmen pada kebijakan “Satu China”. Kebijakan itu adalah sebuah perjanjian diplomatik yang mengakui bahwa hanya ada satu pemerintah China, namun memungkinkan AS untuk tetap mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taiwan.

“Kami tidak mendukung kemerdekaan Taiwan, dan kami berharap perbedaan lintas selat diselesaikan dengan cara damai,” kata Blinken. 

“Kebijakan kami tidak berubah. Yang berubah adalah pemaksaan Beijing yang semakin meningkat, seperti mencoba memutuskan hubungan Taiwan dengan negara-negara di seluruh dunia dan menghalanginya untuk berpartisipasi dalam organisasi internasional,” ujarnya.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut