QUITO, iNews.id - Presiden Ekuador Lenin Moreno menyatakan keadaan darurat ketika bentrokan terjadi antara pengunjuk rasa dengan polisi. Aksi demonstrasi berlangsung di Ekuador setelah pemerintah mencabut subsidi bahan bakar sebagai bagian dari paket reformasi fiskal senilai 2 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Para demonstran melemparkan batu ke arah polisi dan mendirikan barikade yang terbakar. Sementara polisi merespons dengan gas air mata dalam kerusuhan terburuk selama bertahun-tahun di negara Andean yang memproduksi minyak itu.
Hamas Punya Visi Pelucutan Senjata Sendiri saat Gencatan Senjata Gaza Masuk Fase Kritis
Para pejabat mengatakan, penghapusan subsidi bahan bakar itu diperlukan untuk mengangkat kesulitan ekonomi dan menghentikan penyelundupan.
Moreno mengatakan, subsidi yang 'sesat' dan sangat mahal, yang berlaku selama 40 tahun, mendistorsi ekonomi dan aksi protes tidak akan diizinkan untuk melumpuhkan Ekuador.
"Untuk memastikan keamanan warga negara dan menghindari kekacauan, saya memerintahkan keadaan darurat nasional," kata Moreno, seperti dilaporkan Reuters, Jumat (4/10/2019).
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku