Berbelasungkawa, Donald Trump Puji BJ Habibie sebagai Pemimpin Hebat
(Jenazah BJ Habibie dimakamkan di TMPN Kalibata/Antara)
"Contoh melambung tinggi dari kreativitas dan tekad masyarakat Indonesia," kata dia, dalam pernyataan.
BJ Habibie menyelesaikan gelar S3 dengan nilai rata-rata 10 di Rheinisc Westfalische Technische Hochschule (RWTH) Aachen, universitas teknik terbaik di Jerman.
Salah satu kontribusinya bagi dunia pernerbangan internasional adalah temuannya yang dapat menghitung "crack propagation on random" sampai ke atom-atomnya, yang menjadi penyebab keretakan di badan, terutama sayap pesawat. Karena temuan inilah dia dijuluki sebagai 'Mr Crack'.
Temuan Habibie itu berawal dari jatuhnya pesawat Fokker 28 dan pesawat tempur Jerman, Starfighter F-104 G. Kasus itu menimbulkan kehebohan karena tak ada yang tahu penyebabnya.
(Jenazah BJ Habibie dimakamkan di TMPN Kalibata/Antara)
Kala itu, Departemen Pertahanan Jerman menantang para ahli mencari penyebabnya. Namun, Habibie yang saat itu bekerja di perusahaan penerbangan Hamburger Flugzeugbau (HFB) berhasil menemukan penyebabnya.
Dari situlah Teori Habibie, Faktor Habibie, dan Prediksi Habibie yang sangat populer lahir. Habibie menemukan teori itu pada 1965, saat usianya 28 tahun.
Temuannya itu menjadi yang pertama di dunia penerbangan dan hingga kini masih digunakan industri pesawat terbang.
Editor: Anton Suhartono