Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Ingin Datangkan Guru dari Selandia Baru, Ajarkan Calon PMI Bahasa Inggris
Advertisement . Scroll to see content

Beredar Video Game Terinspirasi dari Penembakan Masjid di Selandia Baru

Kamis, 31 Oktober 2019 - 09:40:00 WIB
Beredar Video Game Terinspirasi dari Penembakan Masjid di Selandia Baru
Rekaman saat Brenton Tarrant menembaki jamaah masjid di Christchurch (Foto: L4)
Advertisement . Scroll to see content

WELLINGTON, iNews.id - Pemerintah Selandia Baru melarang peredaran video game yang terinspirasi dari penembakan jamaah masjid di Christchurch, Selandia Baru, pada Maret 2019. Peristiwa itu menyebabkan 51 orang meninggal dan 49 lainnya luka.

Kepala badan sensor David Shanks menyebut video game itu menjijikan. Isinya merupakan permainan menembak yang menjadikan orang selain kulit putih sebagai sasarannya.

"Pembuat mulai memproduksi dan menjual game yang dirancang untuk memosisikan pemain dalam peran sebagai pembunuh teroris supremasi kulit putih. Siapa pun yang bukan laki-laki heteroseksual berkulit putih merupakan target," ujar Shanks, dikutip dari DPA, Kamis (31/10/2019).

Dia memastikan sebagian besar warga Selandia Baru bisa mendapatkan permainan tersebut dan dia yakin mereka tidak ingin membukanya.

Selain itu, kata Shanks, pihaknya melarang peredaran dokumen yang sempat dibagikan oleh seorang pria pelaku penembakan di sinagog dan gerai kebab di Halle, Jerman, yang menewaskan dua orang pada awal bulan ini.

"Publikasi ini mempromosikan pembunuhan dan terorisme dan tidak memiliki tujuan positif," ujar Shanks.

Seperti yang dilakukan Brenton Tarrant, pelaku serangan masjid di Christchurch, serangan di Halle juga disiarkan langsung atau livestreaming melalui platform video Twitch. Livestreaming berlangsung selama 35 menit.

Pelaku juga sempat membuat manifesto anti-Yahudi sebelum menyerang. Kelompok yang melacak aktivitas kelompok ekstrimis, SITE, manifesto tersebut diunggah di media sosial lebih dari sepekan sebelum penyerangan.

Direktur SITE Rita Katz mengatakan, bersama manifesto itu ada pula foto senjata-senjata dan amunisi yang akan digunakan pelaku.

Serangan menggunakan senapan otomatis dilancarkan pada Rabu (9/10/2019) saat penganut Yahudi merayakan hari suci Yom Kippur.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut