Berencana Serang 2 Masjid di Singapura, Begini Persiapan Pelaku Remaja 16 Tahun
Menurut ISD, remaja yang tak disebutkan identitasnya itu awalnya ingin menggunakan senjata api laras panjang, namun diurungkan karena curiga penawaran melalui perkenalan di chat pribadi merupakan penipuan.
Setelah itu dia masih berusaha untuk mencari senjata api namun menyerah begitu menyadari akan sulit mendapatkannya, mengingat undang-undang pengendalian senjata di Singapura sangat ketat.
Remaja yang masih duduk di bangku SMA itu pun mengganti senjata api dengan parang yang juga akan dibelinya secara online seharga 190 dolar Singapura. Namun sampai ditangkap polisi, parang itu belum sempat dibeli.
Perangkat lain yang disiapkannya adalah bom triaseton triperoksida serta bensin untuk membakar masjid. Namun dia membatalkan kedua ide tersebut karena masalah logistik dan keamanan pribadi.
Masih meniru Tarrant, pelaku juga menyiapkan dua dokumen yang akan disebarkan sebelum serangan, satu sebagai pesan kepada rakyat Prancis untuk melawan muslim dan kedua sebagai manifesto yang menjelaskan kebenciannya terhadap Islam.
Isi manifesto itu banyak mencontoh dari milik Tarrant dan menyebutnya sebagai orang suci dan serangan Christchurch sebagai aksi pembunuhan terhadap muslim yang dibenarkan.