Bersejarah, Filipina Tetapkan 1 Februari sebagai Hari Hijab Nasional
Sangcopan mengatakan, perempuan berhijab terus menghadapi berbagai tantangan di seluruh dunia. Dia mencontohkan aturan di beberapa universitas Filipina yang melarang pelajar muslimah mengenakan hijab.
“Sebagian mahasiswa terpaksa melepas hijabnya untuk mematuhi peraturan dan ketentuan institusi, sementara ada pula yang terpaksa putus sekolah dan dipindahkan ke lembaga lain. Ini jelas merupakan pelanggaran kebebasan beragama bagi pelajar,” ujarnya, dikutip dari Arab News, Senin (1/2/2021).

Potre Dirampatan Diampuan, salah satu perwakilan United Religions Initiative's Global Council, menyambut baik RUU yang menjadi tonggak sejarah baru Filipina tersebut.
“Ini adalah bentuk latihan, dalam apa yang kami sebut inklusivitas. Saya pikir ini merupakan langkah yang sangat disambut baik di mata komunitas muslim,” kata Diampuan.
Diampuan mengatakan, RUU tersebut merupakan pengakuan terhadap populasi muslim di Filipina dan menentang isu bahwa mengenakan jilbab adalah penindasan.
Menurut otoritas statistik Filipina, saat ini terdapat lebih dari 10 juta muslim dari total populasi 110.428.130 jiwa. Islam merupakan agama terbesar kedua di Filipina. Sebagiab bagian besar muslim tinggal di Pulau Mindanao.
Editor: Anton Suhartono