Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo: Belum Tentu Demokrasi di Barat Cocok sama Kita
Advertisement . Scroll to see content

Bersumpah Akhiri Perpecahan, Biden: Saya Akan Jadi Presiden untuk Semua Warga AS

Kamis, 21 Januari 2021 - 03:05:00 WIB
Bersumpah Akhiri Perpecahan, Biden: Saya Akan Jadi Presiden untuk Semua Warga AS
Presiden AS Joe Biden. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyinggung perpecahan yang tengah memanas di tengah rakyat AS. Dia berjanji untuk mengakhiri 'perang tidak beradab' di negaranya yang kini tengah dibebani sejumlah pekerjaan rumah cukup besar.

Mulai dari masalah kesehatan akibat pandemi Covid-19, ditambah krisis ekonomi, kemudian diperparah isu kekerasan usai penyerangan Gedung DPR AS (Capitol) pada 6 Januari lalu.

"Saya berjanji kepada Anda, Saya akan menjadi Presiden untuk semua orang Amerika. Dan saya berjanji kepada Anda, bahwa saya tetap akan berjuang keras untuk mereka yang tidak mendukung, layaknya kepada mereka yang mendukung saya," ujar Biden dalam pidato  perdananya di Gedung Capitol, dikutip Reuters, Kamis (21/1/2021).

Dia mengatakan, untuk mengatasi tantangan, memulihkan jiwa dan mengamankan masa depan Amerika. Hal ini jelas membutuhkan lebih dari sekadar kata-kata, membutuhkan yang paling sulit dipahami dari semua hal dalam demokrasi yakni persatuan.

“Kita harus mengakhiri perang tidak beradab yang mempertemukan warna merah dengan biru, perdesaan versus perkotaan, konservatif versus liberal. Kita bisa melakukan ini jika kita membuka jiwa kita, alih-alih mengeraskan hati kita,” ucap Biden.

Berpidato di depan Gedung Capitol, tepat di mana para pendukung mantan Presiden AS Donald Trump sempat bentrok dengan polisi dan menewaskan lima orang pada 6 Januari lalu, Biden menegaskan pelantikannya sebagai bukti para perusuh telah gagal mengganggu demokrasi Amerika.

“Di sini kami berdiri, hanya beberapa hari setelah massa yang rusuh. Mereka mengira dapat menggunakan kekerasan untuk membungkam keinginan rakyat, menghentikan kerja demokrasi kami untuk mengusir kami dari tanah suci ini. Itu tidak terjadi, itu tidak akan pernah terjadi. Tidak hari ini, tidak besok, tidak selamanya," kata Biden.

Diketahui, bentrokan pendukung Donald Trump itu mengancam pengesahan kemenangan Biden sebagai Presiden terpilih AS dan belum pernah terjadi sebelumnya. Bermula dari pernyataan Trump yang mengklaim Pilpres AS 2020 penuh kecurangan dan menghasut pendukungnya menyerang gedung DPR tersebut.  

Biden menjabat di tengah kegelisahan AS yang mendalam. Di mana negara adikuasa itu tengah menghadapi apa yang para penasihatnya gambarkan sebagai empat krisis parah, yaitu pandemi, ekonomi, perubahan iklim dan ketidaksetaraan rasial.

Biden berjanji melakukan tindakan segera, termasuk serangkaian perintah eksekutif pada hari pertamanya menjabat.

Meski  pidatonya diperuntukkan terutama bagi masalah di AS, Biden menyebut hal itu juga merupakan pesan kepada masyarakat dunia di luar perbatasan Amerika. Biden juga berjanji untuk memperbaiki aliansi yang ‘dirusak Trump dalam memimpin dan menjadi mitra yang kuat dan terpercaya untuk perdamaian, kemajuan serta keamanan dunia.

Editor: Donald Karouw

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut