Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Terbelah terkait Kemenangan Zohran Mamdani sebagai Wali Kota New York
Advertisement . Scroll to see content

Bertemu di Jeddah, Joe Biden Jabat Tangan Raja Salman

Sabtu, 16 Juli 2022 - 01:48:00 WIB
Bertemu di Jeddah, Joe Biden Jabat Tangan Raja Salman
Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz, berjabat tangan dengan Presiden AS Joe Biden saat keduanya bertemu di Jeddah, Jumat (15/7/2022). (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JEDDAH, iNews.id – Presiden AS Joe Biden berjabat tangan dengan Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz, ketika keduanya bertemu di Jeddah, Jumat (15/7/2022). Peristiwa itu diabadikan lewat sebuah gambar yang diterbitkan oleh kantor berita negara Saudi, kemarin.

Saat pertama kali bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman (MBS), Biden lebih memilih untuk beradu kepalan tangan dengan sang pangeran, alih-alih berjabat tangan.

Begitu pula pada Rabu (13/7/2022) lalu. Saat tiba di Israel, Biden dilaporkan juga menggunakan kepalan tangannya sebagai ganti berjabat tangan dengan Perdana Menteri Yair Lapid.

Cara menyapa dan bahasa tubuh sering menunjukkan bagaimana perasaan para negarawan satu sama lain. Akan tetapi, tim Biden mengatakan, kontak dekat akan dibatasi untuk presiden AS itu untuk menghindari kemungkinan tertular virus corona alias Covid-19.

Perjalanan Biden ke Arab Saudi membawa misi penting bagi negaranya. Washington DC ingin mengatur ulang hubungan dengan kerajaan penghasil minyak itu, setelah sempat mendingin akibat sejumlah isu yang menyangkut hak asasi manusia (HAM).

Biden mengakui, banyak orang tidak setuju dengan keputusannya untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi. Akan tetapi, dia menekankan bahwa posisi Riyadh sangat penting dalam mewujudkan stabilitas yang lebih besar (versi Amerika) di kawasan dan dunia. 

Amerika Serikat, kata dia, perlu bekerja sama dengan Arab Saudi untuk melawan Rusia dan China.

Di kalangan progresif Amerika, tur sang presiden ke negara Arab itu dianggap menyakitkan. Alih-alih bersikap ramah dengan Riyadh, mereka justru ingin Biden mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Saudi, terutama atas keterlibatannya dalam perang di Yaman.

Ditambah lagi dengan ingatan publik akan kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, yang membuat para aktivis HAM di Barat makin menyayangkan perjalanan Biden ke Saudi.

Soal Khashoggi, Biden sendiri pernah mengumbar janji pada masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2020. Kala itu, dia mengatakan bakal menjadikan Saudi “negara paria” alias negara kasta paling rendah, karena pembunuhan wartawan tersebut.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut