WASHINGTON, iNews.id - Upaya Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, untuk segera menangani pandemi Covid-19 menemui hambatan. Biden dan timnya sampai saat ini belum memperoleh akses data dan informasi dari adminstrator pemerintahan Donald Trump.
Pascakemenangan di Pilpres AS 2020, Biden bergerak cepat dengan membentuk tim transisi. Fokus utama tim transisi Biden--sesuai dengan janji kampanye--adalah mengendalikan penyebaran Covid-19 di AS yang masih tinggi.
Profil Gabriele Nunziati, Jurnalis Italia yang Dipecat karena Tanya Tanggung Jawab Israel di Gaza
Langkah tersebut mendapat perlawanan dari pihak Trump yang menganggap hasil pemilu prematur. Capres dari Partai Republik berulang kali menegaskan dirinya memenangkan pilpres serta menuduh kecurangan masif dan terstruktur dilakukan Biden dan Partai Demokrat.
Trump secara khusus memperingatkan pada para pejabatnya--yang baru akan habis masa bakti pada Januari mendatang--agar tidak masuk atau membantu tim transisi Biden. Salah satunya tidak memberikan akses dan data informasi, termasuk ranah intelijen.
Pejabat Gedung Putih Sebut Proses Transisi Donald Trump ke Joe Biden Akan Mulus
Hal inilah yang diakui Biden menghambat upayanya menekan dampak Covid-19 di AS yang makin hari semakin parah.
"Ada banyak hal yang tidak kami miliki, termasuk data realtime alat pelindung diri dan rencana distribusi vaksin Covid-19," kata Biden dikutip dari Reuters, Kamis (19/11/2020).
Joe Biden: Banyak Warga AS yang Mungkin Meninggal jika Transisi Pemerintah Terus Ditunda
"Kami akan tertinggal beberapa pekan atau bulan, kecuali jika data dan informasi tersedia segera," lanjutnya.
Pejabat adminstrasi Trump tolak berikan akses data dan informasi
Donald Trump: Joe Biden Menang karena Pilpres AS Dicurangi
Pejabat administrasi pemerintahan Trump, Emily Murphy harus memastikan pemenang Pilpres AS pada 3 November lalu antara Biden dan Trump.
Itu merupakan syarat untuk mengeluarkan dana serta sumber daya--termasuk data intelijen--kepada pemenang, tapi sejauh ini dia belum melakukannya.
Murphy memiliki wewenang tunggal untuk memberikan gaji, ruang kantor, alamat email resmi, dan pengarahan intelijen ke pemerintahan baru yang akan dilantik pada 20 Januari 2021.
"Jadi, saya hanya ingin memberi tahu Anda bahwa itulah satu-satunya pelambatan yang kami alami saat ini," ucap Biden.
Murphy berada di bawah tekanan yang memuncak dari pengawas pemilu, serta Asosiasi Medis Amerika untuk segera mengakui Biden sebagai pemenang Pilpres AS 2020.
"Dia akan memastikan kapan pemenangnya jelas, sebagaimana diatur dalam Konstitusi," kata juru bicara GSA sebelum pidato Biden pada Rabu.
Tekanan besar pada adminstrator Trump
Gugus Tugas Bipartisan Nasional untuk Krisis Pemilu mengatakan pada Selasa (17/11/2020), sudah lewat waktu bagi adminstrator GSA untuk mengesahkan Biden sebagai pemenang.
"Ini bukan tentang politik. Ini tentang menghormati pemilihan yang bebas dan adil. Ini juga tentang kehilangan nyawa," kata kelompok itu.
Seorang pejabat pemerintah mengatakan Gedung Putih tidak menekan Murphy untuk menahan pengakuan Biden sebagai pemenang.
Infeksi Covid-19 terus meningkat pascapemilu, dalam sehari terdapat lebih dari 100.000 kasus baru. Di AS terdapat 11,5 juta kasus Covid-19 dengan angka kematian lebih dari 249.000.
Editor: Arif Budiwinarto
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku