Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Boeing Dihukum Bayar Rp599 Miliar ke Keluarga Korban Kecelakaan 737 MAX
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Boeing diam-diam melakukan uji coba terbang terhadap pesawat 737 Max untuk mengevaluasi perbaikan sistem yang diduga menjadi penyebab potensial dua kecelakaan pesawat yang mematikan dalam enam bulan terakhir. Hal itu diungkap oleh dua sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Menurut sumber, perusahaan raksasa penerbangan itu menguji coba sistem yang sudah di-upgrade pada Senin (25/3), dua hari setelah pilot dari American Airlines melakukan penerbangan simulasi di Renton, Washington.

Boeing memerlukan otorisasi dari Administrasi Penerbangan Federal sebelum 737 Max dapat kembali bekerja. Namun perusahaan itu masih belum mengirimkan tambahan perangkat lunak itu kepada FAA, kata sumber pemerintah kepada AFP.

Pesawat itu di-grounded di seluruh dunia setelah dua kecelakaan mematikan yang melibatkan Ethiopian Airlines awal bulan ini dan Lion Air pada Oktober yang menewaskan 346 orang.

Boeing berfokus untuk mengatasi masalah dengan sistem MCAS, sistem pencegahan yang dirancang untuk mengarahkan hidung 737 Max 8 ke bawah jika berada dalam kondisi stall atau kehilangan daya angkat.

Sistem ini dikritik karena dapat mengalami kegagalan fungsi, dan menyulitkan pilot untuk mengendalikan pesawat. Kedua kecelakaan terbaru terjadi hanya selang beberapa menit setelah lepas landas.

MCAS, atau Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver, dipasang di Max karena lebih berat daripada versi sebelumnya, 737.

Seorang juru bicara Boeing menolak berkomentar. Namun dia menyebut perusahaan melakukan kontak rutin dengan regulator.

Boeing masih berada di bawah tekanan kuat setelah dua kecelakaan fatal. Materi ini akan menjadi subjek penting yang akan dibahas dalam sidang Senat AS pada Rabu (27/3) waktu AS.

Pejabat tinggi transportasi AS diduga akan menghadapi pertanyaan dari anggota parlemen mengenai sertifikasi FAA atas 737 Max dan apakah regulator menjadi terlalu lunak dengan perusahaan, dan mempercepat beberapa persetujuan.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut