Bos WHO Sebut Semua Teori soal Asal Usul Covid-19 Masih Terbuka

JENEWA, iNews.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan semua teori mengenai asal usul pandemi Covid-19 masih terbuka, meskipun perlu studi lebih lanjut.

Pernyataan itu disampaikan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus setelah membaca laporan awal hasil penelitian tim penyelidik yang berangkat ke Wuhan, China.

Baca Juga

Kekejaman RSF di El-Fasher: Ratusan Mayat Warga Sipil Dikubur di Kuburan Massal, Lainnya Dibakar

"Semua hipotesis tetap terbuka dari apa yang saya baca dari laporan tersebut, akan membutuhkan studi lebih lanjut," kata Tedros.

Rencananya tim penyelidik internasional akan memberikan pengarahan singkat pada Selasa (30/3/2021), setelah itu laporan akan dipublikasikan di situs web WHO.

Baca Juga

WHO Batal Merilis Laporan Awal Penelitian Asal Usul Covid di Wuhan, Ini Alasannya

“Kami akan membaca laporan dan mendiskusikan, mencerna isinya, dan mengambil langkah selanjutnya bersama negara anggota," kata Tedros.

Salinan laporan yang bocor menyebutkan, virus corona baru bersumber dari kelelawar yang melompat ke manusia melalui hewan perantara merupakan skenario yang "paling mungkin".

Baca Juga

Kasus Covid Global Melonjak Lagi, WHO: Pandemi Tak Akan Selesai Akhir 2021

Selain itu, lompatan langsung virus corona baru dari kelelawar ke manusia dianggap "mungkin terjadi" serta penularan virus corona baru melalui produk beku masuk ketagori "mungkin".

Sedangkan teori yang menyebutkan virus corona bocor dari laboratorium "sangat tidak mungkin".

Tim penyelidik menghabiskan waktu 4 pekan di Wuhan untuk mengungkap asal muasal pandemi. Namun ruang gerak mereka dibatasi oleh tuan rumah, termasuk melarang berhubungan dengan masyarakat terkait pembatasan Covid-19.

Pada Maret, penyelidik utama Peter Ben Embarek mengakui bahwa teori kebocoran virus dari lab tidak bisa diungkap.

Menurut dia, mereka tidak bisa mendapatkan fakta atau data terperinci dari laboratorium China.

Ahli penyakit hewan dan keamanan makanan itu skeptis dengan teori bahwa virus muncul dari Institut Virologi Wuhan, namun masih bisa terjadi. 

Editor: Anton Suhartono