Bus Dinaiki Peziarah Hindu Masuk Jurang Tewaskan 10 Orang, India Salahkan Pakistan
Kekerasan terbaru ini telah memicu kritikan keras terhadap Perdana Menteri Narendra Modi yang baru dilantik untuk masa jabatan ketiga. Partai-partai oposisi menuntut pemerintah melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku.
Mereka mendesak pemerintah pusat berdialog dengan Pakistan untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lama ini.
“Kecuali kita bicara dengan tetangga, kita tidak akan bisa menyelesaikan masalah ini,” kata Farooq Abdullah, mantan menteri utama Jammu dan Kashmir.
Meningkatnya kekerasan terjadi setelah direktur jenderal kepolisian wilayah, R R Swain, mengatakan jumlah anggota kelompok militan lokal menyusut. Namun saat ini diperkirakan ada 70 hingga 80 anggota kelompok militan asing yang aktif.
“Kita beralih dari terorisme warga ke terorisme asing,” kata Swain.
Hubungan kedua negara membeku sejak India mengakhiri status otonomi khusus Jammu dan Kashmir pada 2019. Pemerintah membaginya menjadi dua wilayah yang dikelola langsung oleh pusat.
Editor: Anton Suhartono