WASHINGTON DC, iNews.id – Kandidat Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, menyatakan Iran telah menimbulkan ancaman bagi sekutu Amerika di wilayah Timur Tengah. Tak hanya itu, menurut dia, Teheran juga menjadi ancaman bagi pasukan AS yang di tempatkan di kawasan tersebut.
“Iran terus menjadi unsur yang merusak stabilitas di kawasan (Timur Tengah) itu. Negara itu benar-benar menjadi ancaman bagi mitra kami di kawasan dan pasukan yang telah kami tempatkan di kawasan itu,” kata Austin saat menjalani sidang konfirmasi di Senat AS, Washington DC, Selasa (19/1/2021) waktu setempat.
Pesawat Ke-1.000 Pembawa Pasokan Militer Barat Mendarat di Israel sejak Genosida Gaza
“Jika Iran ingin mendapatkan kemampuan nuklir, hampir setiap masalah yang kita hadapi di kawasan itu akan lebih sulit untuk ditangani karenanya,” ujar pensiunan jenderal Angkatan Darat AS calon pemimpin Pentagon itu.
Pada 8 Desember lalu, presiden terpilih AS Joe Biden menunjuk Austin menjadi menteri pertahanan di kabinetnya. Jika lolos ke Pentagon, dia bakal menjadi menteri pertahanan AS pertama dari kalangan kulit hitam.
Iran Pamer 2 Kapal Perang Baru dalam Latihan Tembak Rudal, Peringatan bagi Trump dan Biden
Reuters melansir, Austin sebelumnya pernah ditugaskan untuk mengawasi pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama.
Joe Biden Menang, Iran: AS Jadi Punya Kesempatan Tebus Kesalahan
Selama berada di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, AS menerapkan kebijakan yang menekan Iran secara maksimum. Washington DC kembali menjatuhkan sanksi yang melumpuhkan terhadap negeri Persia itu sejak Trump menarik diri dari perjanjian Nuklir penting dengan Teheran pada 2018.
Sementara itu, Biden selama kampanye Pilpres AS 2020 telah mengungkapkan rencana untuk memulai jalan yang bermartabat untuk kembali ke dalam diplomasi dengan Iran. Dia juga berjanji meningkatkan kemungkinan AS kembali kepada Kesepakatan Nuklir Iran 2015—yang dirundingkan ketika dia menjadi wakil presiden dari Barack Obama.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku