SHANGHAI, iNews.id – Penyerbuan Gedung DPR AS (Capitol) oleh para pendukung Presiden Donald Trump, Rabu (6/1/2021), turut menuai reaksi dari China. Media resmi pemerintah negeri tirai bambu itu menyatakan, insiden tersebut mencerminkan kegagalan kepemimpinan di AS.
Penyerbuan Capitol kemarin juga menjadi indikasi perpecahan mendalam yang terjadi di tengah masyarakat Amerika, demikian editorial yang diterbitkan The Global Times, Jumat (8/1/2021).
Zionis Merespons Niat Turki Tangkap Netanyahu: Israel Kuat dan Tak Kenal Takut!
Ratusan pendukung Trump mengepung Capitol dan merusak sejumlah fasilitas di gedung itu. Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, menggambarkan perisitwa itu sebagai “pemberontakan bersenjata melawan Amerika”.
The Global Times—sebuah tabloid yang dikelola oleh Partai Komunis China—pun memanfaatkan insiden untuk meningkatkan perang urat syaraf dengan AS. Media itu menggambarkan kerusuhan tersebut sebagai sebuah tanda keruntuhan internal dalam sistem politik AS yang tidak dapat dengan mudah untuk diperbaiki.
Sejumlah Pendukung Donald Trump Dipecat Gara-Gara Kerusuhan di Capitol
“(Aksi) massa yang belum pernah terjadi sebelumnya di Capitol, simbol dari sistem AS, adalah hasil dari perpecahan yang parah dari masyarakat AS dan kegagalan negara untuk mengontrol perpecahan tersebut,” kata The Global Times, dikutip kembali Reuters.
“Seiring berjalannya waktu dan dengan penyalahgunaan sumber daya oleh generasi politisi, sistem politik AS telah menurun,” ujar surat kabar itu menambahkan.
Infografis Pendukung Donald Trump Serbu DPR, Coreng Demokrasi Amerika
The Global Times juga mengecam “standar ganda” di kalangan para politisi AS. Media itu membidik komentar Pelosi di masa lalu, yang menyebut aksi protes besar di Hong Kong pada 2019 sebagai “pemandangan yang indah untuk disaksikan”.
“Di Hong Kong, aksi kekerasan digambarkan sebagai ‘pemandangan indah’. Sementara di AS, orang-orang yang terlibat dalam kekacauan ini disebut ‘gerombolan’,” kata The Global Times.
Kongres AS Sahkan Kemenangan Biden setelah Sempat Diganggu Pendukung Trump
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku