BEIJING, iNews.id - Orang-orang China di seluruh dunia melakukan berbagai cara unik dan tidak biasa untuk menangkal virus korona. Mulai dari kantong plastik, helm motor, hingga galon air digunakan untuk melindungi diri mereka dari virus mematikan itu.
Foto-foto tersebut viral di media sosial dan menunjukkan langkah-langkah para warga menutupi wajah mereka dari paparan udara, demi menghindari penyakit mematikan yang sudah menewaskan sedikitnya 170 orang.
Apa Itu Rubicon? Pusat Operasi Drone Rusia yang Rayakan Kesuksesan 10.000 Serangan ke Ukraina
Dilaporkan Daily Mail, Kamis (30/1/2020), sebuah gambar memperlihatkan sebuah keluarga, termasuk seorang ibu, menggendong bayinya, dengan mengenakan kantong plastik di bandara. Banyak pula keluarga yang menutupi diri mereka dan anak-anak mereka dengan kantong plastik.
Foto-foto lain di bandara Vancouver menunjukkan seorang perempuan dengan galon plastik ukuran sedang di atas kepalanya.
Dan seorang pria bahkan mengenakan helm sepeda motor sebagai perlindungan selama penerbangan dari Shanghai ke Perth.
Marina Jambrina, sesama penumpang, mengatakan kepada media Western Australian bahwa sebagian besar orang di dalam pesawat mengenakan penutup wajah dari berbagai benda.
Dia menyebut: 'Ketika saya dipindahkan di Shanghai, saya tidak melihat siapa pun di bandara tanpa topeng. Saya belum pernah bepergian seperti ini sebelumnya, sangat menakutkan."
Sebuah keluarga di stasiun kereta api di Hong Kong juga terlihat mengenakan wadah plastik.
Di beberapa kota di China, masker wajah hampir habis. Virus seperti flu itu sudah menewaskan sedikitnya 170 orang dan menginfeksi lebih dari 7.000 lainnya pada pagi ini.
Kendati tidak ada vaksin untuk virus itu, para ahli kesehatan mendesak warga secara teratur mencuci tangan dengan sabun dan air dan menghindari berbagi makanan, minuman, dan peralatan.
Virus korona disebarkan oleh partikel-partikel dari batuk dan bersin, dan membutuhkan waktu mulai dari satu hingga 14 hari untuk diinkubasi.
Sebagian besar kasus di China terjadi di Provinsi Hubei, khususnya di Wuhan- kota berpenduduk 11 juta orang. Kota itu diyakini sebagai titik awal virus korona menyebar ke manusia, dari pasar yang menjual hewan hidup dan satwa liar ilegal.
Hampir 60 kasus dilaporkan terjadi di 15 negara lain, termasuk Amerika Serikat (AS), Prancis, Jerman, Jepang, Singapura, dan Uni Emirat Arab.
Lebih dari 100 orang dites apakah terinfeksi virus korona di Inggris, tetapi semua hasilnya negatif.
Departemen Kesehatan Masyarakat Inggris memperingatkan bahwa virus korona kemungkinan besar sudah ada di negara itu dan orang-orang yang baru saja bepergian dari Hubei ke Inggris diperintahkan tinggal di dalam rumah selama 14 hari.
British Airways menangguhkan semua penerbangan ke dan dari daratan China setelah Kementerian Luar Negeri memperingatkan warga untuk tidak melakukan perjalanan ke negara itu.
Rencana membawa warga Inggris kembali dari Hubei sedang difinalisasi dan penerbangan akan mulai dilakukan Kamis (30/1/2020).
Sekitar 500 warga Inggris saat ini terjebak di Wuhan -pusat wabah.
Editor: Nathania Riris Michico
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku