Cerita Getir Ayah 6 Anak di Gaza Berlindung dari Serangan Brutal Israel
Anak-anak Alareer yang lebih besar berusia 14, 17, 20, dan 21 tahun. Keenam anak mereka, bersama dengan Alareer dan istrinya, telah tinggal di apartemen mereka di Kota Gaza sejak perang dimulai. Anak-anak termuda tidak diizinkan untuk keluar.
Meski demikian, dia melihat keindahan dalam rasa solidaritas yang kuat di kalangan orang Palestina saat perang. Meskipun pasokan makanan dan air semakin berkurang, ia tidak pernah melihat siapa pun yang menimbun atau mengumpulkan lebih banyak makanan dari yang mereka butuhkan.
"Jadi setidaknya kami menderita dengan setara," ujar Alareer.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan blokade total Jalur Gaza, termasuk memutuskan akses wilayah Palestina ke listrik, makanan, air, dan persediaan medis.
Satu-satunya penyeberangan tempat warga sipil bisa melarikan diri dari Gaza juga telah ditutup, menjebak sekitar 2,3 juta warga Palestina.
Warga lain, Abu Artema mengatakan bahwa dia telah terpisah dari keluarganya sejak perang dimulai karena terlalu berbahaya untuk mengemudi untuk menemui mereka, terutama dengan listrik dan internet yang hampir tidak ada.
Dia mengatakan bahwa dia tidak tahu bagaimana perasaan ketika setiap jam dia melihat korban sipil berjatuhan.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq