China Ancam Tembak Kapal Asing, Filipina Kirim Armada AL Tambahan ke Laut China Selatan
MANILA, iNews.id - Filipina akan menambah kekuatan Angkatan Laut (AL) di Laut China Selatan untuk melindungi para nelayan dari ancaman Pasukan Penjaga Pantai China.
Filipina memprotes undang-undang (UU) baru di China yang memungkinkan pasukan penjaga pantai menyerang bahkan menembaki kapal asing yang dianggap memasuki wilayah perairan, termasuk yang masih disengketakan.
"Pernyataan China bahwa penjaga pantai boleh menembaki orang-orang yang masuk wilayah mereka sangat mengkhawatirkan. Itu pernyataan sangat tidak bertanggung jawab karena warga kami tidak pergi ke daerah yang disengketakan untuk berperang, tapi untuk mencari nafkah," kata panglima militer Filipina, Cirilito Sobejana, dikutip dari Reuters, Rabu (10/2/2021).
Dia menilai UU itu meningkatkan risiko salah perhitungan yang berpotensi memicu konflik langsung.
"Kami akan meningkatkan pematauan dengan mengerahkan lebih banyak armada Angkatan Laut. Saya ingin menjelaskan, kehadiran AL bukan (untuk) berperang melawan China tapi untuk mengamankan warga kami," ujarnya.
China mengklaim sekitar 90 persen Laut China Selatan sebagai miliknya dan menyebar Pasukan Penjaga Pantai di sepanjang perairan penting dan strategis.
Kapal-kapal penjaga pantai itu sering kali mengawal kapal penangkap ikan China.
Filipina memiliki kemampuan AL sangat terbatas dibandingkan armada AL dan Penjaga Pantai China.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken bulan lalu menekankan pentingnya pakta pertahanan dengan Manila dan penerapan yang jelas jika Filipina diserang.
AS juga menggelar patroli rutin di wilayah sengketa Laut China Selatan untuk menggarisbawahi kehadirannya di wilayah tersebut. Teranyar, dua kelompok kapal induk AS melakukan latihan bersama.
Editor: Anton Suhartono