Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Kerja Sama dengan Rusia, Bikin Kapal Cepat Ramah Lingkungan
Advertisement . Scroll to see content

China Bangun Pangkalan Militer di Perbatasan, India Minta Rusia Percepat Pengiriman Sistem Rudal S-400

Jumat, 26 Juni 2020 - 17:14:00 WIB
China Bangun Pangkalan Militer di Perbatasan, India Minta Rusia Percepat Pengiriman Sistem Rudal S-400
Sistem rudal anti-pesawat milik Rusia S-400 (foto: Sputnik)
Advertisement . Scroll to see content

NEW DELHI, iNews.id - India dikabarkan meminta Rusia mempercepat proses pengiriman sistem rudal S-400 dan sejumlah jet tempur. Permintaan tersebut dilayangkan India menyusul aktivitas tentara China di dekat perbatasan dua negara baru-baru ini.

Kantor berita Rusia, Sputnik, melaporkan Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh telah bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoygu, dan beberapa penjabat tinggi Rusia dalam acara Victory Day, Rabu (24/6/2020) kemarin. Dalam pertemuan tersebut dibahas percepatan pengiriman alat pertahanan udara yang dipesan India.

Singh meminta Rusia memangkas waktu tunggu pengiriman sistem rudal anti-pesawat S-400 yang harusnya baru dikirim pada Desember 2021. Selain sistem pertahan rudal, New Delhi juga diketahui mengajukan klausul perjanjian darurat untuk membeli 33 jet tempur Sukhoi Su-30Mki dan MiG-29.

"Semua proposal pembelian kami telah direspon dengan baik oleh Rusia. Saya sepenuhnya puas dengan diskusi saya (dengan Shoygu)," kata Singh.

Pada 2018 lalu, India dan Rusia meneken kerja sama pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista) misil anti-pesawat tempur S-400 senilai 5 miliar dolar AS (Rp71,2 triliun). Alat tersebut diklaim dibutuhkan India untuk menambah sistem pertahanan udara mereka yang didominasi pesawat-pesawat peninggalan perang dunia.

Di saat bersamaan, menurut laporan AFP, China melakukan aktivitas pembangunan struktur yang diklaim pangkalan militer di dekat aliran Sungai Galwan. Hubungan China dan India sempat memanas menyusul bentrokan tentara dua negara di dekat perbatasan di Lembah Galwan.

Dalam insiden berdarah tersebut, 20 tentara India tewas. Baik China dan India saling menuding sebagai pemicu bentrokan tersebut.

Ketegangan dua negara di perbatasan berhasil diredam setelah Menteri Luar Negeri India mengadakan pertemuan dengan Menlu China untuk pertama kali beberapa hari setelah bentrokan pasukan dua negara.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut