Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sertifikasi Influencer Dianggap Penting, Dosen UMY Ungkap Alasannya  
Advertisement . Scroll to see content

China Belum Respons Ajakan 'Damai' Australia

Senin, 08 Juni 2020 - 15:28:00 WIB
China Belum Respons Ajakan 'Damai' Australia
China belum respon ajakan pembicaraan damai dari Australia terkait tudingan asal-usul virus corona
Advertisement . Scroll to see content

MELBOURNE, iNews.id - Australia dan China terlibat ketegangan terkait tudingan asal usul virus corona. Sampai saat ini, China belum merespons ajakan pembicaraan 'damai' dari Australia.

Ketegangan dua negara mitra dagang tersebut dipicu desakan Australia kepada dunia internasional untuk melakukan penyelidikan independen tentang kemunculan virus corona baru (Covid-19).

Australia menggagas hal tersebut setelah hasil survey yang diadakan surat kabar The Australian menunjukkan bahwa 79 persen warga Australia mendukung upaya investigasi global untuk mengetahui asal-usul virus corona baru.

Pernyataan tersebut dianggap sebagai bentuk tudingan Australia kepada China yang berupaya menutupi informasi rahasia mengenai asal muasal virus corona.

Apalagi belum lama ini, mantan petinggi agen intelejen Inggris, M16. Sir Richard Dearlove menyebut berdasarkan hasil penelitian bahwa Covid-19 buatan manusia, bukan murni berasal dari satwa liar di kota Wuhan seperti yang diungkapkan China.

Namun, pernyataan tersebut kemudian diralat oleh Australia. Canberra meluruskan bahwa seruan tersebut tidak secara politis ditujukan langsung kepada China.

Dilansir dari Reuters, China gerah dengan tudingan Australia tersebut. Beijing ganti menuduh Australia berusaha memainkan tipuan kecil. Konsekuensinya, China telah menghentikan impor daging sapi dari empat pengolahan daging terbesar di negeri Kanguru tersebut dan memberlakukan tarif tinggi untuk impor.

Sebagai informasi, China merupakan pasar ekspor terbesar Australia dengan nilai lebih dari 30 persen ekspor Australia.

Jika tak cepat mencapai kata 'damai', Australia diyakini bakal mengalami kerugian dari sektor perdagangan. Hal inilah yang memaksa Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham berusaha mengajak China berunding terkait hubungan dagang kedua negara. Namun, upaya Birmingham diabaikan Beijing.

"Sayangnya, permintaan kami untuk diskusi sejauh ini telah ditanggapi secara negatif. Hal itu mengecewakan," kata Birmingham kepada ABC, Senin (8/6/2020).

Jumat (5/6) lalu, Pemerintah China mengeluarkan imbauan kepada warganya agar tidak bepergian ke Australia dengan alasan diskriminasi rasial dan kekerasan terhadap orang China sehubungan dengan pandemi virus corona.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut