China Dilanda Hujan Salju Paling Lebat dalam 116 Tahun, Ketebalan Capai Setengah Meter
SHENYANG, iNews.id - China bagian timur laut mencatat hujan salju paling lebat semenjak 116 tahun lalu. Rata-rata ketebalan salju di Kota Shenyang ini mencapai 51 sentimeter.
Hujan salju yang sangat lebat membuat warga Kota Shenyang yang terletak di Provinsi Liaoning khawatir tidak bisa menghangatkan rumah. Kegiatan harian juga terkendala akibat badai salju.
Di Mongolia, satu orang meninggal dunia, sementara 5.600 orang lainnya terdampak hujan salju lebat ini.
Badan Meteorologi di Kota Mongolia mengatakan, cuaca ekstrem ini merupakan kejadian yang sangat acak. Kehadirannya tidak diprediksi sebelumnya.
Sebanyak 27 peringatan badai salju ekstrem dikeluarkan di seluruh Mongolia dan China bagian timur laut.
Cuaca dingin yang dimulai pada Minggu (7/11/21) menyebabkan penurunan temperatur setidaknya 14 derajat di beberapa bagian China timur laut.
Di Liaoning, lalu lintas terpengaruh badai salju. Beberapa jalan dan tol terpaksa ditutup pada Selasa (9/11/21). Pengoperasian bus dan kereta juga sudah ditutup, kecuali di Kota Dalian dan Dandong.
Pihak berwenang mengatakan, mereka berupaya untuk menjaga rumah tetap hangat dengan meningkatkan impor batubara dan didistribusikan ke daerah-daerah yang terkena dampak. Otoritas juga mendesak pasar dan toko kelontong untuk meningkatkan pasokan makanan dan menurunkan harga.
China sangat bergantung pada batubara untuk pembangkit listrik dan menghangatkan rumah-rumah pada musim dingin. Namun disisi lain, Presiden China Xi Jinping telah berjanji negaranya akan mencapai puncak emisi karbon dalam sembilan tahun.
Editor: Umaya Khusniah