Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral, Jembatan di Pegunungan China Ambruk padahal Baru Dibuka
Advertisement . Scroll to see content

China Disebut-sebut Kirim Dokter ke Korut terkait Kesehatan Kim Jong Un

Sabtu, 25 April 2020 - 13:09:00 WIB
China Disebut-sebut Kirim Dokter ke Korut terkait Kesehatan Kim Jong Un
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id – Pemerintah China dikabarkan telah mengirim tim ke Korea Utara, termasuk para ahli medis, untuk memberikan masukan terkait pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. Kunjungan para dokter dan pejabat China itu dilakukan di tengah laporan yang simpang siur tentang kondisi kesehatan Kim Jong Un.

Delegasi dari negeri tirai bambu itu dipimpin seorang anggota senior dari Departemen Hubungan Internasional Partai Komunis China. Menurut dua sumber kepada Reuters, rombongan itu meninggalkan Beijing untuk bertolak ke Korea Utara pada Kamis (23/4/2020).

Sumber itu menolak untuk disebutkan identitasnya mengingat akan sensitifnya masalah ini. Sayangnya, Departemen Hubungan Internasional Partai Komunis China tidak dapat dihubungi Reuters saat hendak dimintai tanggapan mereka, Jumat (24/4/2020) malam.

Kementerian Luar Negeri China juga tidak segera menanggapi permintaan komentar dari media yang sama tadi malam. Sementara, Daily NK, situs berita yang berbasis di Seoul, Korea Selatan, melaporkan pada awal pekan ini bahwa Kim Jong Un sedang dalam tahap pemulihan seusai menjalani operasi jantung pada 12 April lalu. Media ini juga mengutip satu sumber tanpa nama di Korea Utara.

Akan tetapi, para pejabat di Pemerintah Korea Selatan dan seorang pejabat di Departemen Hubungan Internasional Partai Komunis China, menolak laporan-laporan berikutnya yang menyatakan bahwa nyawa Kim dalam bahaya besar pascaoperasi itu. Para pejabat Korea Selatan mengatakan, mereka tidak menemukan adanya tanda-tanda aktivitas yang tak biasa di Korea Utara.

Pada Kamis (23/4/2020), Presiden AS Donald Trump tak percaya dengan laporan atau desas-desus yang menyebut pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, sedang sakit parah. Dia pun mengkritik media yang kini menjadi musuh bebuyutannya, CNN, lantaran memainkan berita tersebut.

“Saya pikir laporan itu tidak benar, biarkan saya mengatakannya seperti itu. Aku dengar mereka (CNN) menggunakan dokumen-dokumen lama,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Kamis (24/4/2020).

Trump mengaku rutin berkomunikasi dengan Kim Jong Un selama beberapa tahun belakangan. Namun, dia juga menolak dikatakan telah berkomunikasi langsung dengan pejabat Korea Utara bahwa Kim Jong Un baik-baik saja.

“Saya berhubungan baik dengan Korea Utara, saya bermitra baik dengan Kim Jong Un, dan saya harap dia baik-baik saja,” ucap politikus Partai Republik itu.

Pada Jumat (24/4/2020) kemarin, seorang sumber di Korea Selatan mengatakan kepada Reuters bahwa intelijen mereka melaporkan Kim masih hidup dan kemungkinan akan segera muncul ke hadapan publik.

Seorang pejabat yang akrab dengan intelijen AS mengatakan bahwa Kim diketahui memiliki masalah kesehatan tetapi mereka tidak memiliki alasan untuk menyimpulkan bahwa dia sakit parah atau tidak mampu akhirnya muncul kembali di depan umum.

Media milik pemerintah Korea Utara terakhir kali melaporkan keberadaan Kim Jong Un ketika dia memimpin pertemuan pada 11 April lalu. Namun, media itu tidak melaporkan bahwa dia menghadiri sebuah acara untuk merayakan ulang tahun kakeknya, Kim Il Sung, pada 15 April, sebuah peringatan penting di Korea Utara.

Kim Jong Un telah menghilang dari liputan di media pemerintah Korea Utara sebelumnya. Pada 2014, dia menghilang lebih dari sebulan dan TV pemerintah Korea Utara kemudian menunjukkan dia berjalan dengan pincang.

Spekulasi tentang kesehatannya telah dipicu oleh kebiasaan merokoknya yang berat, kenaikan berat badan yang signifikan sejak memegang tampuk kekuasaan, dan riwayat masalah jantung dari keluarganya.

Ketika ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il, menderita stroke pada tahun 2008, media Korea Selatan melaporkan pada saat itu bahwa dokter China terlibat dalam perawatannya bersama dengan dokter Prancis.

Kim adalah pemimpin turun-temurun generasi ketiga yang berkuasa di Korea Utara, setelah ayahnya Kim Jong Il meninggal pada 2011 karena serangan jantung. Dia telah mengunjungi China empat kali sejak 2018. China adalah sekutu utama Korea Utara.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut