China Geram Dikritik WHO soal Lockdown Bikin Frustrasi: Pernyataan Tak Bertanggung Jawab!
BEIJING, iNews.id - Bos Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengkritik langkah China yang terlalu ketat menerapkan pembatasan guna mencapai nol kasus Covid-19. Dia menilai China seharusnya menerapkan peralihan yang sesuai, ketimbang terus melakukan lockdown ketat.
Kebijakan tersebut menempatkan ratusan juta warga China di belasan kota di bawah berbagai tingkat pembatasan, memicu permasalahan ekonomi serta memperluas rasa frustrasi warganya.
Kasus infeksi Covid-19 di China, terutama Shanghai dan Beijing, masih terbilang tinggi. Otoritas menerapkan lockdown penuh maupun sebagian di dua kota besar tersebut. Pejabat di Shanghai mengatakan separuh kota telah mencapai status nihil, namun lockdown ketat tetap diberlakukan.
China mengomentari pernyataan Tedros dengan menyebutnya tidak bertanggung jawab.
"Kami berharap individu terkait bisa melihat kebijakan Covid di China secara objektif dan rasional dan mengetahui fakta ketimbang membuat pernyataan tidak bertanggung jawab," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China, Zhao Lijian, dikutip dari Reuters, Kamis (12/5/2022).
Para pemimpin China pekan lalu juga mengancam akan mengambil tindakan terhadap para pengkritik kebijakan Covid. Mereka berdalih pengetatan itu justru untuk menyelamatkan nyawa.
Sebelumnya WHO mengatakan pendekatan tanpa toleransi yang diterapkan China untuk menekan kasus virus corona seharusnya tidak berkelanjutan dan sudah waktunya diubah.
Komentar Tedros itu disensor di China, dilarang muncul di media pemerintah maupun media sosial. Satu-satunya pihak yang memberikan tanggapan resmi hanya kemlu.
Sebuah posting-an berisi pernyataan Tedros dihapus dari platform media sosial Weibo tak lama setelah muncul.
Editor: Anton Suhartono