Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemenhub bakal Kaji Diskon Tiket Pesawat ke Daerah Terdampak Bencana Banjir Sumatra
Advertisement . Scroll to see content

China Haruskan Pramugari Kenakan Popok Sekali Pakai untuk Cegah Covid

Kamis, 10 Desember 2020 - 12:52:00 WIB
China Haruskan Pramugari Kenakan Popok Sekali Pakai untuk Cegah Covid
Ilustrasi paramugari. (Foto: nzherald)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.idChina mengharuskan para awak kabin (pramugari dan pramugara) pesawat charter ke daerah-daerah tujuan dengan risiko Covid tinggi memakai popok sekali pakai. Otoritas penerbangan di negara itu juga meminta mereka menghindari penggunaan kamar mandi untuk mengurangi risiko infeksi virus corona.

Rekomendasi tersebut muncul dalam daftar pedoman sebanyak 38 halaman bagi maskapai penerbangan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Edisi keenam pedoman itu juga memuat instruksi serupa pada versi sebelumnya, namun dalam pemaparan yang lebih pendek.

Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) menyatakan, rekomendasi tersebut berlaku untuk penerbangan charter ke/dari negara dan wilayah dengan tingkat infeksi melebihi 500 kasus pada setiap 1 juta orang.

Keharusan penggunaan popok ada di bagian tentang perlengkapan pelindung diri—yang juga merekomendasikan beberapa hal lainnya untuk para awak kabin. Di antaranya keharusan penggunaan masker pelindung medis; sarung tangan karet medis sekali pakai lapis ganda; kacamata; topi sekali pakai; pakaian pelindung sekali pakai, dan; penutup sepatu sekali pakai.

Awak penerbangan (pilot dan kopilot) harus memakai masker dan kacamata. Akan tetapi, mereka tidak perlu memakai popok.

Selain itu, CAAC juga merekomendasikan maskapai penerbangan membagi kabin pesawat menjadi area bersih, zona penyangga, area tempat duduk penumpang, dan area karantina. Setiap area itu dipisahkan oleh tirai sekali pakai. “Tiga baris terakhir harus ditetapkan sebagai area karantina darurat,” ungkap CAAC dalam pernyataan dikutip Bloomberg, Kamis (10/12/2020).

Pasar penerbangan China terpukul keras sejak awal wabah Covid di Wuhan. Akan tetapi, industri transportasi udara di negeri tirai bambu mulai berangsur pulih—setidaknya untuk penerbangan domestik—hingga mendekati level seperti masa pra-pandemi. Sementara, kawasan lain dunia seperti Eropa dan AS, masih harus berjuang keras untuk mengendalikan Covid-19.

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Futuhiyyah Mranggen, Demak, KH Muhammad Hanif Muslih. (Foto: Istimewa)

Berbagai maskapai penerbangan berkeras bahwa perjalanan atau terbang dengan pesawat masih aman selama pandemi Covid. Ini sebagian berkat filter udara kelas rumah sakit yang disediakan di pesawat. Akan tetapi, beberapa peneliti mengatakan, masih belum ada kesimpulan terkait risiko minimal Covid yang dihadapi penumpang di pesawat.

Beberapa kasus justru mencatatkan adanya penularan pada kegiatan penerbangan ketika penumpang mengenakan masker dan duduk berjauhan.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut