MONTREAL, iNews.id - Kanada akhirnya mengevakuasi warganya yang ada di Wuhan, China. Pesawat yang mengangkut warga Kanada baru berangkat dari China dengan pesawat yang disewa pemerintah, Kamis (6/2/2020).
Beberapa negara termasuk Amerika Serikat (AS) dan Prancis sudah memulangkan warganya dari Wuhan. Tetapi karena hubungan yang tegang antara China dan Kanada, pemulangan warga Kanada membutuhkan waktu lebih lama untuk disetujui.
Tersangka Penembakan Universitas Brown Ditemukan Tewas, Diduga Juga Bunuh Fisikawan MIT
Menteri Luar Negeri Francois-Philippe Champagne mengatakan, sebanyak 347 warga Kanada meminta bantuan pemerintah untuk pulang dari China, dan 176 yang ikut dalam penerbangan.
Hanya penumpang yang dinyatakan asimtomatik yang diizinkan naik.
Akibat Wabah Virus Korona, Keturunan Tionghoa di Prancis dan Kanada Alami Sentimen Rasis
Beberapa orang Kanada juga ikut dalam penerbangan pesawat AS yang memiliki kursi kosong dan dijadwalkan berangkat tak lama setelah pesawat Kanada. Keduanya dijadwalkan tiba di Kanada pada Jumat pagi.
"Evakuasi kita sedang berlangsung," kata Champagne, sebelum lepas landas.
Evakuasi warga Kanada kedua dijadwalkan pada Senin depan.
Hampir 200 Orang Kanada Minta Bantuan Dipulangkan dari China
Di Kanada, para penumpang harus ditempatkan di pangkalan angkatan udara Trenton di timur Toronto di bawah karantina selama 14 hari, untuk menjalani masa inkubasi virus.
Hubungan Kanada dengan China memburuk karena penangkapan bos Huawei Meng Wanzhou atas surat perintah AS pada 2018. Sebagai balasan, China menahan dua orang Kanada, mantan diplomat Michael Kovrig, dan pengusaha Michael Spavor.
Kasus Pertama Pasien Terjangkit Virus Korona Ditemukan di Kanada
Duta Besar Kanada untuk China, Dominic Barton, menggambarkan ketegangan itu kepada komite parlemen Rabu malam.
"Kami marah. Kami sangat marah karena orang-orang kami yang ditangkap. Tiongkok juga sangat marah, geram. Kami berdua geram," kata Barton.
"Pembicaraan pertama yang saya lakukan di sana mungkin adalah salah satu percakapan paling tidak menyenangkan yang pernah saya lakukan. Maksud saya, gemetar dan marah," katanya.
Sejak wabah virus korona, Champagne berbicara dengan rekannya dari China dalam satu panggilan telepon dan mengatakan Menteri Luar Negeri Wang Yi menanggapi secara positif permintaannya untuk membantu memulangkan orang-orang Kanada.
Editor: Nathania Riris Michico
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku