Daftar 8 Perang dan Konflik yang Dihentikan Trump, dari Gaza hingga Sengketa Sungai Nil
Konflik perbatasan yang pecah selama 4 hari berhasil ditanggulangi setelah Trump mengancam akan mengenakan tarif tinggi pada ekspor jika Kamboja dan Thailand tidak menghentikan pertempuran.
Kedua negara akhirnya menyepakati gencatan senjata cepat pada Juli, yang juga atas peran Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam kapasitas negara itu sebagai pemimpin ASEAN.
Konflik di Nagorno-Karabakh berlarut-larut, dan Trump mengklaim perannya sebagai mediator dalam kesepakatan perdamaian antara Armenia dan Azerbaijan, yang disahkan dalam upacara di Gedung Putih pada Agustus lalu.
Trump menyatakan telah berperan dalam meredam ketegangan lama antara Mesir dan Ethiopia terkait pembangunan Bendungan Renaissance Besar di Sungai Nil pada Oktober.
Meski ada pembicaraan dan diplomasi, kesepakatan resmi penuh belum tercapai.
Trump pada 27 Juni lalu mengklaim berhasil mencegah “perang besar” antara Serbia dan Kosovo dengan ancaman tarif perdagangan AS. Namun para ahli mencatat, kedua negara belum menunjukkan tanda-tanda konflik militer aktif baru.
Klaim menghentikan perang juga dianggap dilebih-lebihkan.
Beberapa dari konflik ini bukanlah “perang” konvensional yang melibatkan pasukan besar, melainkan insiden militer, ketegangan perbatasan, atau konflik proksi.
Beberapa pakar menyebut klaim Trump berlebihan karena perdamaian yang tercapai masih rapuh atau bersifat sementara.
Tidak semua perjanjian yang diklaim Trump selesai melalui kesepakatan permanen, beberapa hanya gencatan senjata.
Editor: Anton Suhartono