Dampak Serangan Houthi di Laut Merah, Pelabuhan Peti Kemas Singapura Macet Parah
Seperti diketahui, Laut Merah menjadi lokasi kelompok Houthi asal Yaman melancarkan serangan terhadap kapal-kapal dagang yang berafiliasi dengan Israel sejak November lalu. Beberapa waktu setelah itu, Houthi juga menargetkan kapal-kapal dagang AS dan Inggris sebagai balasan atas tindakan Washington DC dan London membela zionis dengan mengerahkan jet-jet tempur mereka di Yaman.
Akibat dari situasi tersebut, banyak kapal yang menurunkan muatan dalam jumlah besar sekaligus di pusat transhipment besar seperti Singapura, tempat kargo dibongkar dan dimuat kembali di kapal yang berbeda untuk tahap akhir perjalanan mereka. Tak sedikit pula kapal yang membatalkan pelayaran mereka berikutnya demi mengejar jadwal.
“(Para pihak pengirim) mencoba mengatasi situasi ini dengan menurunkan peti kemas di pusat-pusat transhipment. Kapal-kapal telah mengumpulkan banyak peti kemas di Singapura dan pusat-pusat (pengapalan) lainnya” ungkap Jayendu Krishna, wakil kepala konsultan Drewry Maritime Advisors yang berbasis di Singapura.
Dia mengatakan, rata-rata volume pembongkaran kargo di Singapura melonjak 22 persen antara Januari dan Mei, sehingga berdampak signifikan terhadap produktivitas pelabuhan.
Singapura adalah pelabuhan peti kemas terbesar kedua di dunia. Kini, pelabuhan itu mengalami kemacetan parah dalam beberapa pekan terakhir.