Deklarasi Bersejarah Paus dan Imam Al Azhar: Tuhan Tak Perlu Dibela
Tak pernah ada yang menyangka jika 22 tahun kemudian, pernyataan itu menjadi salah satu bagian penting deklarasi persaudaraan yang ditandatangani oleh pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Syeikh Ahmed Al Tayeb.
Ketika menghadiri upacara penandatanganan di Abu Dhabi awal pekan ini, kedua tokoh berjalan bergandeng tangan, simbol persaudaraan antar-keyakinan.
Dokumen yang diklaim mengatasnamakan seluruh korban perang, persekusi, dan ketidakadilan di dunia itu, menyatakan komitmen Al Azhar dan Vatikan untuk bekerjasama memerangi ekstremisme.
"Kami dengan tegas menyatakan agama tidak boleh digunakan untuk menghasut terjadinya perang, kebencian, permusuhan dan ekstremisme, juga untuk memicu aksi kekerasan atau pertumpahan darah," bunyi dokumen itu, seperti dipaparkan VOA, Kamis (7/2/2019).
"Mendorong semua pihak menahan diri menggunakan nama Tuhan untuk membenarkan tindakan pembunuhan, pengasingan, terorisme dan penindasan. Kami meminta ini berdasarkan kepercayaan kami bersama pada Tuhan, yang tidak menciptakan manusia untuk dibunuh atau berperang satu sama lain, tidak untuk disiksa atau dihina dalam kehidupan dan keadaan mereka," isi tulisan tersebut.
Tuhan, Yang Maha Besar, tidak perlu dibela oleh siapa pun dan tidak ingin nama-Nya digunakan untuk meneror orang," demikian bagian penting dokumen itu.
Editor: Nathania Riris Michico