Kenapa Uni Emirat Arab Mendukung Israel?
ABU DHABI, iNews.id - Sikap Uni Emirat Arab (UEA) yang terkesan menunjukkan dukungan terhadap Israel, bahkan di tengah meningkatnya kekerasan di Gaza, menimbulkan tanda tanya besar di dunia Arab.
Banyak yang mempertanyakan, mengapa negara Teluk yang vokal memperjuangkan Palestina itu, di saat bersamaan juga terkesan akrab dengan Tel Aviv. Padahal Israel jelas-jelas melakukan praktik genosida di Gaza sebagaimana temuan PBB dan banyak lembaga HAM internasional.
Teranyar, UEA memutuskan tak akan mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Jalur Gaza. Pemeritah UEA memandang pengiriman bantuan kemanusiaan sudah cukup untuk meringangkan pendiritaan warga wilayah kantong tersebut.
Hubungan resmi antara Uni Emirat Arab dan Israel dimulai pada 2020 melalui Abraham Accords, kesepakatan yang ditandatangani di Washington dengan mediasi Amerika Serikat.
Kesepakatan ini menandai titik balik besar dalam politik Timur Tengah, karena UEA menjadi negara Arab ketiga setelah Mesir dan Yordania yang secara resmi menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Bagi UEA, normalisasi ini dianggap sebagai langkah “realistis” untuk menjaga stabilitas kawasan dan membuka peluang kerja sama ekonomi serta teknologi.
Salah satu faktor utama dukungan UEA terhadap Israel adalah kerja sama ekonomi dan inovasi.
Israel dikenal sebagai pusat teknologi tinggi (start-up nation), sementara UEA berambisi menjadi pusat ekonomi modern di dunia Arab.
Kerja sama di bidang energi terbarukan, pertanian canggih, keamanan siber, dan teknologi militer menjadi pondasi penting hubungan kedua negara.
Berdasarkan laporan ekonomi, nilai perdagangan bilateral Israel-UEA mencapai lebih dari 3 miliar dolar AS hanya dalam 2 tahun pertama setelah normalisasi.
Secara geopolitik, UEA dan Israel memiliki satu kesamaan: kekhawatiran terhadap pengaruh Iran di kawasan Timur Tengah.
Kedua negara menilai Iran sebagai ancaman regional yang berpotensi mengganggu stabilitas Teluk dan memicu ketegangan di Suriah, Lebanon, serta Yaman.
Kerja sama intelijen dan keamanan antara Israel dan UEA pun meningkat, terutama dalam memantau aktivitas Iran dan kelompok-kelompok yang berafiliasi dengannya, seperti Hizbullah dan Houthi.
Hubungan erat UEA dengan Amerika Serikat juga menjadi alasan kuat di balik dukungan terhadap Israel.
Washington selama ini mendorong sekutunya di Teluk untuk menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai bagian dari strategi “koalisi anti-Iran” dan upaya menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan.
Sebagai imbalannya, UEA memperoleh akses terhadap senjata-senjata canggih buatan AS, termasuk jet tempur siluman F-35 yang sebelumnya sulit diperoleh.