Delegasi Hamas Disebut Bakal Kembali ke Mesir Besok untuk Negosiasi dengan Israel
GAZA, iNews.id – Delegasi Hamas mungkin akan kembali ke Kairo, Mesir, pada Sabtu (9/3/2024) besok. Mereka akan melanjutkan perundingan dengan Israel dan pihak ketiga mengenai kemungkinan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Pada Kamis (7/3/2024) pagi, delegasi Hamas meninggalkan Kairo untuk berkonsultasi dengan para pemimpin mereka. Perundingan yang berlangsung di ibu kota Mesir itu beberapa hari sebelumnya berakhir tanpa kesepakatan apa pun, lantaran pihak Israel menolak proposal Hamas dan tak bersedia hadir di Kairo.
The Wall Street Journal (WSJ) pada Jumat (8/3/2024) melaporkan, delegasi Hamas tampaknya akan kembali ke meja perundingan di Kairo akhir pekan ini. Informasi tersebut diperoleh media AS itu dari sejumlah pejabat Mesir yang mengetahui masalah negosiasi Hamas dan Israel.
Pada Kamis (7/3/2024), Anggota Biro Politik Hamas, Husam Badran, mengatakan kepada kantor berita Sputnik bahwa negosiasi gencatan senjata dengan Israel telah menemui jalan buntu. Dia juga menyebut negara Yahudi itu sengaja mengulur waktu untuk kepentingan mereka sendiri.
Sementara pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar, yang hampir tidak terlibat dalam perundingan hingga saat ini, menuntut agar Israel berkomitmen untuk merundingkan kemungkinan gencatan senjata permanen di daerah kantong Palestina itu. Permintaan Sinwar tersebut dilaporkan bertentangan dengan sikap pejabat Hamas lainnya yang mengizinkan kemungkinan jeda pertempuran selama enam minggu saja.
Di saat yang sama, kata WSJ, Sinwar dinilai ingin mendapat kesepakatan yang lebih menguntungkan di tengah perselisihan antara Amerika Serikat dan Israel.
Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dari Gaza dan melanggar perbatasan. Sebanyak 1.200 orang Israel tewas dan Hamas juga menawan sekira 240 orang lainnya dari wilayah zionis.
Israel lantas melancarkan serangan balik, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera. Setidaknya 30.800 orang telah gugur akibat serangan Israel sejauh ini di Jalur Gaza.
Pada 24 November, Qatar memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata sembari melakukan pertukaran beberapa tahanan dan tawanan, serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Gencatan senjata sempat diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember. Lebih dari 100 sandera diyakini masih ditawan oleh Hamas di Gaza.
Editor: Ahmad Islamy Jamil