Demi Tekan Rusia, Ukraina Minta NATO Kirim Kapal Perang ke Laut Azov
BERLIN, iNews.id - Presiden Ukraina Petro Poroshenko meminta anggota NATO termasuk Jerman untuk mengirim kapal-kapal angkatan laut ke Laut Azov. Ukraina meminta dukungan di tengah konflik dengan Rusia.
"Jerman adalah salah satu sekutu terdekat kami, dan kami berharap bahwa negara-negara dalam NATO sekarang siap untuk merelokasi kapal-kapal angkatan laut ke Laut Azov guna membantu Ukraina dan memberikan keamanan," katanya, kepada harian Jerman, Bild, Kamis (29/11/2018).
Presiden Vladimir Putin bersikeras bahwa pasukan Rusia benar karena menahan tiga kapal Ukraina akhir pekan lalu.
Namun, Poroshenko menuduh Putin tidak menginginkan apa pun selain untuk menduduki laut. Satu-satunya bahasa yang dia pahami adalah persatuan dunia Barat.
"Kami tidak dapat menerima kebijakan agresif Rusia ini. Pertama adalah Krimea, kemudian timur Ukraina, sekarang dia menginginkan Laut Azov," kata Poroshenko.
"Jerman juga harus bertanya pada dirinya sendiri: Apa yang akan dilakukan Putin selanjutnya jika kita tidak menghentikannya?" tambahnya.
Poroshenko juga mengatakan kepada surat kabar Jerman bahwa Kanselir Jerman Angela Merkel adalah teman baik Ukraina. Dia berharap Jerman akan 'menyelamatkan' Ukraina.
"Pada 2015, dia sudah menyelamatkan negara kami melalui negosiasinya di Minsk, dan kami berharap dia akan sekali lagi mendukung kami dengan kuat, bersama dengan sekutu kami yang lain," tuturnya.
"Putin ingin membawa kembali Kekaisaran Rusia tua. Krimea, Donbas, dia menginginkan seluruh negeri."
"Sebagai seorang kaisar Rusia, ketika dia melihat dirinya sendiri, kekaisarannya tidak dapat berfungsi tanpa Ukraina, dia melihat kita sebagai koloni."
Dia menambahkan, Perdana Menteri Ukraina Volodymyr Groysman akan mengunjungi Berlin dalam waktu dekat.
Rusia menembaki dan kemudian menyita tiga kapal Ukraina pada Minggu (25/11/2018), serta menuduh mereka secara ilegal memasuki perairannya di Laut Azov.
Hal ini menimbulkan ketegangan yang memicu kekhawatiran akan eskalasi yang lebih luas.
Ukraina menuduh Rusia, yang mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014, meluncurkan "fase agresi baru".
Pada Senin, Pemimpin NATO Jens Stoltenberg menuntut Rusia membebaskan kapal dan pelaut Ukraina dan memperingatkan negara itu bahwa akan ada konsekuensi.
Editor: Nathania Riris Michico