Demonstrasi di Filipina Rusuh, Massa Serang Polisi Jarah Hotel
Massa menyemut dari Taman Luneta di Manila hingga Monumen Kekuatan Rakyat di Kota Quezon. Para demonstran mengecam apa yang mereka sebut sebagai pencurian yang dilembagakan serta patronase politik yang disamarkan dalam struktur pekerjaan umum.
"Kita akan mewarisi negara ini suatu hari nanti. Bagaimana kita bisa berkembang di bawah pemerintahan yang korup?" ujar Paolo Chaves (24), seorang demonstran yang juga mahasiswa kedokteran Universitas Filipina-Manila, kepada The Straits Times.
"Kami muak dengan sistem yang busuk ini," katanya, menegaskan.
Banyak demonstrasn membawa baner bertuliskan "Kembalikan uang kami yang dicuri" dan "Semua yang terlibat harus bertanggung jawab".
Polisi dan penyelenggara memperkirakan sekitar 115.000 orang mengikuti demonstrasi tersebut.
Polisi menangkap 17 demonstran setelah kelompok mereka, semuanya mengenakan kemeja hitam dan bertopeng, bentrok dengan polisi di Manila. Penyebabnya mereka nekat menerobos barikade di dekat istana presiden.
Mereka juga melempar batu ke polisi dan membakar sebuah truk yang digunakan sebagai barikade.
Kelompok lain, yang juga mengenakan kemeja hitam dan topeng, menjarah hotel di Manila dan membakar beberapa kendaraan. Mereka kemudian ditangkap oleh polisi.
Sekitar 84 polisi terluka, 15 di antaranya dirawat di rumah sakit.
Editor: Anton Suhartono