Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia Uji Coba Rudal Jelajah Burevestnik Bertenaga Nuklir, Jangkau Target 14.000 Km
Advertisement . Scroll to see content

Deretan Perusahaan Militer Swasta Rusia dan AS, Ada yang Dapat Misi Buru Osama bin Laden

Senin, 20 Februari 2023 - 15:48:00 WIB
Deretan Perusahaan Militer Swasta Rusia dan AS, Ada yang Dapat Misi Buru Osama bin Laden
Perusahaan militer swasta tumbuh subur seiring maraknya konflik di dunia (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

Amerika Serikat

Blackwater

Salah satu perusahaan militer swasta paling terkenal di AS adalah Blackwater. Perusahaan ini telah mengalami beberapa perubahan nama. Pada 2009, namanya berganti menjadi XE Services LLC. Kemudian pada 2011, namanya kembali berganti menjadi Academi usai diakuisisi oleh kelompok investor swasta. 

Pada 2014, Academi bergabung dengan Triple Canopy, anak perusahaan Constellis Group. Blackwater didirikan pada 26 Desember 1996 oleh Al Clark serta Erik Prince di Carolina Utara. 

Pelatihan militernya dibuka pada 15 Mei 1998 di fasilitas seluas 28 km persegi. Tugas pertama yang dilakukan Balckwater adalah melindungi markas CIA serta ikut membantu perburuan pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden. 

Triple Canopy

Triple Canopy didirikan oleh veteran pasukan khusus Angkatan Darat AS, termasuk mantan operator Delta Force, pada 2003. Personel Triple Canopy menggantikan pasukan resmi AS di Irak. 

Pada 2014, perusahaan bergabung dengan Academi untuk membentuk Constellis Group. Perusahaan Triple Canopy mempunyai kontrak dengan beberapa negara di dunia, seperti Haiti yakni menjaga Kedutaaan Besar AS dan Israel dengan memberikan layanan perlindungan pribadi ke Departemen Luar Negeri AS. 

DynCorp

DynCorp berbasis di Virginia, salah satu perusahaan militer swasta yang dipilih oleh Departemen Luar Negeri AS untuk bertugas di Irak ketika pasukan reguler ditarik keluar. 

DynCorp aktif di seluruh Afrika, Eropa Timur, serta Amerika Latin. Diperkirakan pasukan ini mempunyai 10.000 personel. Beberapa misinya adalah melawan kelompok pemberontak di Columbia pada 2000-an. 

Pasukannya juga terlibat dalam misi anti-narkoba di Peru. Selain itu, pasukan juga dikirim melucuti senjata pejuang di Somalia, Liberia, dan Sudan Selatan. 

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut