Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Iran Curi Dokumen Senjata Nuklir Israel, Segera Diungkap ke Publik
Advertisement . Scroll to see content

Detik-Detik Pasukan Israel Serang Kapal Kemanusiaan Gaza, Ini Pengakuan Aktivis Turki

Senin, 09 Juni 2025 - 08:16:00 WIB
Detik-Detik Pasukan Israel Serang Kapal Kemanusiaan Gaza, Ini Pengakuan Aktivis Turki
Pasukan Israel, Senin (9/6), menyerang kapal bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla Coalition (FFC) yang juga dinaiki 11 aktivis internasional (Foto: FFC)
Advertisement . Scroll to see content

ISTANBUL, iNews.id -  Pasukan Israel, Senin (9/6/2025), menyerang kapal bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla Coalition (FFC) yang telah mendekati perairan Jalur Gaza.  Kapal bernama Madleen itu dinaiki 12 orang, termasuk aktivis dari banyak negara, salah satunya Greta Thunberg.  

FFC melaporkan, pasukan Israel menyerang masuk kapal Madleen di perairan internasional pada dini hari. Pasukan Zionis mengintimidasi para aktivis dengan mengepung serta mengerahkan drone ke kapal tersebut. Namun intimidasi itu tak membuat para aktivis gentar dan melanjutkan pelayaran menuju  perairan Gaza.

Setelah itu pasukan Israel menyerbu masuk ke dalam kapal dan menculik para aktivis di dalamnya.

Sebelum serangan berlangsung, seorang aktivis asal Turki, Suayb Ordu, mengatakan pasukan Israel mengancam akan menangkap dan menembaki kapal jika tak menghentikan pelayaran ke Gaza. Namun para aktivis menolak segala bentuk intervensi Israel dan tetap menjalankan misi mereka secara damai.

"Jika ada yang menyakiti saya, jika mereka membunuh saya, dan mereka tidak bisa membuktikannya secara visual, ketahuilah bahwa saya tidak melakukan tindakan apa pun. Bahkan jika mereka mengarahkan pistol ke kepala dan menembak, saya tidak akan mengangkat tangan," ujarnya, dalam rekaman video yang diunggah di Instagram, dikutip dari Anadolu.

"Saya tidak akan mengatakan sepatah kata pun, saya bahkan tidak akan menatap mata mereka. Kami bergerak maju dengan damai dan saya sangat menghormati teman-teman di kapal ini dan keselamatan mereka," kata Ordu, melanjutkan.

Dia menambahkan, pasukan Zionis juga mungkin memilih seseorang di kapal sebagai kambing hitam untuk membenarkan penyerangan mereka.

“Sebagai orang Turki, saya berpotensi dijadikan kambing hitam,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan skenario yang telah disepakati para aktivis dan kru jika pasukan Isarel menyerbu kapal.

"Kami akan mengenakan jaket pelampung, duduk dengan tangan kosong, dan menunggu. Kami tidak akan melakukan tindakan provokatif apa pun. Kami tidak akan bereaksi dengan cara apa pun,” tuturnya.

Aksi tersebut untuk menunjukkan kepada dunia bahwa mereka tidak melakukan perlawanan apa pun, bahkan hanya dengan ekspresi wajah. 

Jika ada informasi salah satu dari aktivis dan kru terluka karena melawan, lanjut Orduu, maka berita itu bohong.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut