Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Pecah, Pengacara Militer Bongkar Dugaan Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Di Jerman, Warga yang Bakar Bendera Israel dan Puji Hamas Bakal Dipidana

Kamis, 02 November 2023 - 09:29:00 WIB
Di Jerman, Warga yang Bakar Bendera Israel dan Puji Hamas Bakal Dipidana
Seorang pengunjuk rasa menginjak bendera Israel (ilustrasi). (Foto: Dok./SINDO)
Advertisement . Scroll to see content

BERLIN, iNews.id – Pembakaran bendera Israel dan memuji tindakan gerakan pejuang Hamas Palestina dianggap sebagai kejahatan di Jerman. Para pelakunya bakal berurusan dengan hukum.

“Toleransi tidak bisa menerima intoleransi, itu hakikat hidup kita bersama di negara ini. Artinya, pembakaran bendera Israel adalah kejahatan, begitu pula pujian atas teror yang dilakukan Hamas,” kata Wakil Kanselir Jerman, Robert Habeck, dalam video pidatonya yang disiarkan Kementerian Ekonomi Jerman di platform media sosial X, Rabu (1/11/2023).

Dia menjelaskan, para pelaku dari kalangan warga negara Jerman harus diadili di pengadilan. Sementara warga asing yang membakar bendera Israel atau memuji Hamas di dalam wilayah Jerman bakal mempertaruhkan status penduduk mereka. 

“Adapun mereka yang belum memiliki status penduduk, (perbuatan ini) memberikan alasan untuk deportasi,” ujar Habeck.

Menurut dia, sikap antisemitisme (baca: anti-Yahudi) yang ditunjukkan dalam berbagai kegiatan demonstrasi di Jerman tidak dapat diterima. Hal itu memerlukan tanggapan politik yang kuat, termasuk dari kelompok Muslim. Habeck juga mendesak umat Islam untuk secara tegas menjauhkan diri dari antisemitisme versi Barat itu.

Pada 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran terhadap Israel dari Jalur Gaza. Ratusan orang Israel tewas dan ditawan para pejuang Palestina dalam serangan yang disebut Operasi Banjir al-Aqsa itu.

Militer Israel lalu melancarkan serangan balasan dan memerintahkan blokade total terhadap Jalur Gaza, rumah bagi lebih dari 2 juta orang, memutus pasokan air, makanan, dan bahan bakar. Eskalasi konflik telah mengakibatkan ribuan orang tewas dan terluka di kedua belah pihak.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut