Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bertemu 45 Menit, Luhut: Prabowo Gembira Negosiasi Tarif dengan AS akan Rampung
Advertisement . Scroll to see content

Di Pertemuan NATO, AS Semprot Turki gara-gara Beli Senjata dari Rusia

Jumat, 04 Desember 2020 - 02:55:00 WIB
Di Pertemuan NATO, AS Semprot Turki gara-gara Beli Senjata dari Rusia
Spanduk NATO terpampang di markas baru aliansi itu di Brussles, Belgia, April 2018. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menyemprot Turki dalam pertemuan terakhir NATO pada pekan ini. Luapan kemarahan politikus Partai Republik itu dipicu oleh kebijakan Ankara membeli sistem persenjataan Rusia.

Sejumlah diplomat dan pejabat yang hadir dalam pertemuan itu mengungkapkan, Pompeo menilai langkah Turki itu sama saja dengan memberikan “hadiah” kepada Moskow.

Pada konferensi video para menlu anggota NATO yang diadakan pada Selasa (1/12/2020), Pompeo menuduh Turki merusak keamanan NATO dan menciptakan ketidakstabilan di Laut Mediterania Timur dalam perselisihan dengan Yunani dan Siprus. Para diplomat dan pejabat yang membocorkan isi pembicaraan Pompeo itu meminta agar nama mereka tidak disebutkan lantaran pertemuan tersebut bersifat rahasia.

Pompeo—yang bakal melepaskan jabatannya pada Januari nanti, ketika Presiden AS Donald Trump meninggalkan Gedung Putih—juga mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, bahwa Turki telah salah mengirim para pejuang Suriah yang dibayar ke Libya. Dia juga mengkritik intervensi Turki dalam konflik di Nagorno-Karabakh yang melibatkan Azerbaijan dan Armenia.

Menlu AS, Mike Pompeo. (Foto: AFP)
Menlu AS, Mike Pompeo. (Foto: AFP)

Berbagai topik itu memicu kecaman lebih lanjut terhadap Turki dari para sekutunya dalam pertemuan itu, termasuk Prancis, Yunani, dan bahkan negara kecil semacam Luksemburg yang kecil. Namun, Cavusoglu kemudian memberikan respons kepada rekan-rekan sekutunya itu dalam pertemuan yang, kata para diplomat.

Pertemuan itu digambarkan cukup kondusif, namun “lebih konfrontatif” dibandingkan dengan suasana berbagai rapat yang pernah digelar NATO selama ini.

Dalam kesempatan yang sama, seorang diplomat dengan mengutip Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, mengatakan bahwa persatuan di NATO tidak mungkin diwujudkan jika salah satu sekutu “meniru tindakan Rusia”. Tudingan itu merujuk pada cara Moskow memicu perang proksi dengan mengirimkan tentara bayaran ke daerah-daerah konflik.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut