Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Diburu Turki, Menhan Israel: Kami Negara Kuat, Tak Takut Siapa pun

Senin, 10 November 2025 - 12:59:00 WIB
Diburu Turki, Menhan Israel: Kami Negara Kuat, Tak Takut Siapa pun
Menhan Israel, Israel Katz, menegaskan tidak gentar menghadapi tekanan apa pun, termasuk dari Turki (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan negaranya tidak gentar menghadapi tekanan apa pun, termasuk dari Turki yang baru saja mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap sejumlah pejabat tinggi Israel, termasuk dirinya  dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Dalam pernyataan tegasnya, Katz menyebut Israel sebagai negara kuat yang tak takut kepada siapa pun. 

“Cabut surat perintah penangkapan konyol ini dan pergilah dari sini,” kata Katz, melalui akun resminya di media sosial X, dikutip Senin (10/11/2025).

Dia juga menyindir Presiden Recep Tayyip Erdogan, dengan mengatakan pemimpin Turki itu “hanya akan bisa melihat Gaza melalui teropong.” Ungkapan tersebut menjadi simbol perlawanan diplomatik Israel terhadap upaya Ankara yang menuntut keadilan atas serangan brutal di Jalur Gaza.

Turki Terbitkan Surat Penangkapan Massal

Langkah Turki memicu ketegangan baru di kawasan. Pengadilan Istanbul pada pekan lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu, Katz, serta 35 pejabat senior Israel lainnya.

Mereka dituduh melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama agresi militer Israel di Jalur Gaza.

Menurut dakwaan jaksa penuntut Turki, otoritas Israel bertanggung jawab atas pengeboman besar-besaran yang menewaskan ribuan warga sipil serta penghalangan bantuan kemanusiaan yang menyebabkan krisis kemanusiaan parah di wilayah tersebut.

Israel Tolak Campur Tangan Turki

Sebelum pernyataan Katz, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar juga menolak kemungkinan keterlibatan Turki dalam misi penjaga perdamaian internasional di Gaza.

Saar menilai, Turki tidak netral dan selama ini bersikap memusuhi Israel, sehingga tidak layak menjadi bagian dari pasukan pengawas di wilayah konflik.

Erdogan vs Israel: Ketegangan Kian Memanas

Ketegangan antara Ankara dan Tel Aviv terus meningkat sejak pecahnya perang Gaza tahun lalu. Presiden Erdogan kerap menyebut Israel sebagai “negara teroris” dan menuduh Netanyahu sebagai pelaku pembantaian terhadap rakyat Palestina.

Sementara Israel menuduh Erdogan melakukan kemunafikan politik, mengingat kebijakan keras Turki terhadap kelompok Kurdi di perbatasan Suriah.

Pernyataan terbaru Katz memperlihatkan bahwa hubungan kedua negara kini berada di titik terendah sejak beberapa tahun terakhir. Meskipun begitu, Israel tampaknya tidak akan mundur. 

Konflik Diplomatik Berlanjut

Konflik hukum internasional ini berpotensi memperdalam jurang antara Israel dan dunia Muslim. Sementara Turki terus mendorong pengadilan internasional untuk memproses para pejabat Israel, Tel Aviv justru memperkuat posisi politik dalam negeri dengan retorika keteguhan dan kemandirian.

Dengan pernyataan-pernyataan keras dari pejabat puncaknya, Israel tampak ingin mengirim pesan bahwa tekanan dari luar, termasuk dari Turki, tidak akan menggoyahkan kebijakan militernya di Gaza.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut